Bukittinggi – Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Bukittinggi bukanlah kantor dengan capaian yang terbesar dan
terbanyak, tetapi apa yang ditargetkan dan diminta untuk dicapai, KPKNL
Bukittinggi bisa untuk mencapainya. Relativitas dan pengukuran kinerja menjadi
suatu hal yang penting dan harus diterapkan oleh KPKNL-KPKNL. “Kita harus
selalu memiliki relativitas untuk mengukur kinerja di KPKNL-KPKNL,” ungkap Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata saat melakukan kunjungan kerja ke KPKNL
Bukittinggi didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) Dodi Iskandar dan Direktur Penilaian Meirijal Nur pada Sabtu (13/04), di
Aula Singgalang KPKNL Bukittinggi.
Berbicara relativitas, Isa meminta kepada KPKNL Bukittinggi
untuk tidak pernah puas dengan capaian yang telah melebihi target. Selain itu, ia
juga menegaskan bahwa sebagai pengelola aset, DJKN harus jeli melihat dan
mencari potensi suatu aset agar aset-aset negara yang ada dapat bekerja lebih
keras daripada orang-orangnya agar menghasilkan penerimaan negara yang lebih
besar seperti negara-negara maju.
Dia berpesan untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan dan
menjadi salah satu contoh bagi KPKNL yang menjunjung keberagaman.
Di tempat yang sama, Direktur Penilaian Meirijal Nur juga
memberikan paparan terkait proses kontrol inventarisasi aset dan kontrol
terhadap proses penilaian pada revaluasi agar tidak menjadi temuan BPK. “Sikapi
secara positif temuan BPK, optimis bahwa DJKN dapat menyelesaikan dan
menuntaskan revaluasi yang jauh lebih baik,” pesannya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumatera Barat
dan Kepulauan Riau (RSK), Tugas Agus Priyo Waluyo dan Kepala KPKNL Bukittinggi
Syukriah HG juga memberikan sambutan dan harapannya untuk KPKNL Bukittinggi
dapat mencapai predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada tahun 2019.
(Corina)