Covid-19 boleh saja
mewabah, namun hal itu tak lantas menjadi alasan untuk tidak berolahraga.
Pandemi Covid-19 di Indonesia menyadarkan banyak orang tentang pentingnya
berolahraga untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.
Untuk menerapkan gaya
hidup sehat, saat ini banyak masyarakat memilih bersepeda sebagai alternatif
untuk berolahraga. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya para pesepeda dapat
ditemui di jalan. Tak terkecuali pada kota besar sekalipun, Kota Bukittinggi
juga telah mulai dijamuri dengan para pesepeda.
Salah seorang pegiat
olahraga sepeda, Hermawan Sukmajati yang merupakan Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bukittinggi mengatakan bahwa aktivitas
bersepeda lebih baik dilakukan bersama dengan orang-orang yang kita kenal.
Salah satunya agar komunikasi dalam kelompok bisa dilakukan dengan baik, dan
juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan.
Selain itu, Hermawan
menyampaikan bahwa olahraga juga berperan dalam membentuk karakter,
mengembangkan percaya diri, disiplin serta ketangguhan, dan mampu memupuk kepemimpinan
sekaligus tanggung jawab pribadi serta sosial.
Keikutsertaan seseorang
dalam kegiatan olahraga dapat memperbaiki suasana hati, yang membuat seseorang
lebih mampu menghadapi ketegangan dan stres, sekaligus meningkatkan konsentrasi
dan daya ingat.
Kondisi pada pandemi Covid-19
membuat olahraga rutin menjadi sulit. Namun, sebenarnya pandemi ini juga
membuat olahraga menjadi makin penting. Sebelum pandemi Covid-19 mewabah,
para pegawai di KPKNL Bukittinggi telah lebih awal melakoni kegiatan bersepeda
bersama.
Sepeda, menjadi salah satu
tren olahraga yang tengah mengalami naik daun saat ini. Namun demikian,
diperlukan penerapan protokol kesehatan agar kegiatan berolahraga tetap aman
dilakukan meski di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
Sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor: HK 01.07/Menkes/382/2020 terkait protokol kesehatan, berikut
beberapa hal yang harus dipahami bagi pesepeda :
1. Pastikan kondisi tubuh
sehat;
2. Selalu gunakan masker (terutama di
daerah kerumunan dan ramai);
3. Cuci tangan pakai sabun atau
menggunakan hand sanitizer;
4. Jangan menyentuh area wajah;
5. Menjaga jarak dua meter sampai 20
meter dengan pesepeda di depan;
6. Mandi dan ganti pakaian setibanya
di rumah;
7. Bersihkan perlengkapan olahraga
(sepeda, helm) dan perlengkapan pribadi;
8. Perhatikan perkembangan Covid-19
di wilayah masing-masing.
Lantas, apakah fenomena
bersepeda ini sebuah kesadaran atau justru hanya tren semata? Untuk
membuktikannya akan terlihat usai pandemi Covid-19 ini berakhir.
Penulis: Corina Nafia dari
KPKNL Bukitttinggi