Bontang – “Triwulan II telah berakhir, hasil penerimaan
negara bukan pajak yang berasal dari pengurusan piutang negara telah mencapai
target tahunan.” Hal tersebut disampaikan oleh Bramastyo Puji Lusiantoko Kepala
Seksi Kepatuhan Internal dalam rapat Dialog Kinerja Organisasi KPKNL Bontang Triwulan
II tahun 2020 yang diselenggarakan pada Selasa (7/7) melalui aplikasi Zoom Meeting. Rapat DKO ini diikuti oleh
pejabat eselon 3 dan 4 pada KPKNL Bontang.
Rapat yang rutin diselenggarakan setiap tiga bulan tersebut dibuka
langsung oleh Kepala KPKNL Bontang Heru Riyanto. Heru mengatakan bahwa rapat
DKO ini perlu dilakukan untuk membahas capain kinerja selama Triwulan II tahun
2020
“Terkait capaian-capaian kita selama Triwulan II tahun 2020, perlu
menjadi perhatian kita semua untuk dapat dibahas langkah-langkah strategis
untuk mencapai target triwulan selanjutnya, salah satunya terkait penerimaan
PNBP,” tambahnya.
Sebelum memulai diskusi, Bramastyo menjelaskan ikhtisar capaian kinerja
KPKNL Bontang selama Triwulan II Tahun 2020. Ia menjelaskan bahwa terdapat 11
IKU yang telah berwarna hijau (tercapai), 5 IKU yang berwarna abu-abu, dan 3 IKU
yang masih berwarna merah.
Pembahasan pertama terkait dengan IKU penerimaan negara dari pengelolaan
kekayaan negara dan lelang disampaikan oleh Bramastyo. Dalam pemaparannya,
Bramastyo menjelaskan terdapat beberapa target PNBP yang belum tercapai. Namun ia
menambahkan adanya satu sumber PNBP yang telah mencapai target, yaitu PNBP yang
berasal dari pengurusan piutang negara yang telah mencapai 1300% dari target
tahunan.
Terkait target-target yang belum tercapai selama Triwulan II Tahun 2020,
masing-masing Kepala Seksi menyampaikan kendala-kendala yang dialami. Selain
itu, mereka juga membahas rencana-rencana aksi yang akan dilakukan untuk
mencapai target tersebut bersama Seksi Kepatuhan Internal.
Pada kesempatan yang sama, Bramastyo juga menyampaikan Laporan
Pemantauan Risiko KPKNL Bontang pada periode Semester I Tahun 2020. Ia
menjelaskan beberapa risiko yang ada di KPKNL Bontang beserta besaran/level dan
proyeksi risiko, seperti banyaknya lelang yang TAP, nilai wajar hasil penilaian
dalam rangka pengelolaan BMN yang tidak akurat, dan risiko-risiko lain.
Terkait profil risiko, masing-masing Kepala Seksi juga menyampaikan
rencana-rencana mitigasi yang telah dan akan dilaksanakan untuk menanggulangi
risiko tersebut.
Diskusi antar Kepala Seksi berakhir pada pukul 17.00 WITA. Heru selaku
Kepala KPKNL Bontang menutup langsung rapat DKO tersebut.
“Banyak hal yang bisa kita
simpulkan dari rapat ini seperti mitigasi risiko, lalu apa yang akan kita
lakukan untuk dapat mengamankan target target yang akan kita capai ke depan. Semoga
apa yang telah kita rencanakan hari ini dapat dilaksanakan pada sisa waktu
Semester II Tahun 2020,” tutupnya.