Bogor - Sebagai unit yang relatif masih baru, pengembangan wawasan dan pengetahuan tentang Kepatuhan Internal (KI) menuntut setiap individu di unit KI untuk terus berinisiatif meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya. Latar belakang tersebut mendasari Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi (KIHI) Kanwil DJKN Jawa Barat melakukan kegiatan sharing knowledge di lingkup Kanwil DJKN Jabar. Bertempat di ruang rapat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor, pada tanggal 27 sampai dengan 29 November 2013 seluruh kepala seksi KI beserta staf di lingkungan kanwil DJKN Jabar berkumpul untuk saling berbagi pengetahuan.

Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai nara sumber Tim Asistensi dari OKI kantor pusat DJKN yang diwakili oleh Taufik, Kepala Seksi OKI beserta staf  E. Suhendi dan Sena Mahesa. Kepala KPKNL Bogor Dodo Sukandar, dalam sambutannya berpesan agar kegiatan ini dapat menambah pengetahuan tentang Seksi Kepatuhan Internal sebagai unit baru dengan istilah-istilah yang baru dan pekerjaan yang banyak belum dipahami. Hari pertama kegiatan diisi dengan asitensi penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (EPITE) dan Pemantauan Efektifitas Implementasi (PEI) di lingkungan DJKN yang dipandu oleh Tim Asistensi OKI kantor Pusat.

Semangat dan antusias peserta kegiatan terlihat  di hari kedua kegiatan ketika para peserta melakukan penyusunan laporan berupa input data hasil kuisioner, penyelesaian kertas kerja EPITE, input data kertas kerja EPITE, penyusunan leporan PEI dan penyusunan simpulan PEI. Kepala bidang KIHI Kanwil DJKN Jawa Barat, Dewi Rahayu, turut memantau kegiatan ini sejak awal hingga akhir kegiatan, dengan semangat agar KI lingkungan DJKN Jawa Barat bisa memberikan kontribusi yang terbaik bagi DJKN.

Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh kepala KPKNL Bogor, seraya berharap agar para peserta tidak lagi gamang dalam menyusun pelaporan terkait pekerjaan seksi Kepatuhan Internal dengan baik dan benar. Dengan demikian diharapkan Kepatuhan Internal, tidak menjadi unit baru dengan banyak istilah baru yang sulit dimengerti. (Penulis/Foto : Hari Santosa, KPKNL Bogor)