Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
KPKNL Bima > Berita
“Kemenkeu NTB Peduli” KPKNL, KPPN dan KPP Bima Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang di Kabupaten Bima
Ahmad Girindra Wardhana
Kamis, 08 April 2021   |   237 kali

KPKNL Bima, Kanwil DJPb NTB, beserta KPPN Bima dan KPP Bima merespons cepat korban terdampak banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan mengirimkan bantuan logistik, berupa makanan seperti makanan instan, perlengkapan keluarga seperti alat mandi dan obat-obatan, serta peralatan sandang seperti pakaian orang dewasa dan bayi.

Penyaluran Bantuan ini ditujukan kepada 3 titik, yakni Desa Belo, Desa Nisa, dan Desa Naru. Kegiatan Penyaluran Bantuan ini dihadiri langsung oleh Kepala KPKNL Bima, Nyoman Heryawan Triana Putra, kemudian Kepala KPPN Bima, Doddy Handaryadi, serta Kepala KPP Pratama Bima, I Wayan Nuryana. Penyaluran bantuan ini juga didampingi oleh BPDB, Kadis Sosial, serta Babinsa dan diserahkan langsung ke Posko Penanganan Banjir kepada Kepala Desa setempat. 

Sebelumnya, hujan yang turun selama kurang lebih sembilan jam pada Sabtu (3/4/2021), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di empat kecamatan meluap, sehingga menggenangi persawahan dan perumahan warga di 29 desa. Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bima melaporkan dua warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak. Selain korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 diantaranya rusak. Empat unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut terdampak.

Bantuan yang diberikan kepada korban yang terdampak bencana banjir bandang diharapkan dapat meringankan beban daripada korban yang terdampak mengingat kerusakan yang disebabkan oleh banjir bandang cukup parah dimana peralatan rumah tangga rusak, rumah yang masih kotor akibat banjir yang menggenang sampai di dalam rumah. Bahkan efek yang cukup besar yakni wilayah persawahan milik warga yang terkena banjir sehingga menyebabkan gagal panen.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini