Bagian terberat dari sebuah kisah perjalanan manusia
adalah perpisahan. Kesediaan meninggalkan masa lalu yang tiada di masa depan.
Belajar dari semua yang telah terjadi dan mencoba mengerti dan memahami makna
perjalanan hidup. Bahwa jawabannya adalah tak akan ada yang abadi dan tak akan selalu
dengan terus bertahan terhadap sesuatu, melainkan dengan rela melepaskan
genggaman lama menjadi rangkaian kisah klasik untuk dikenang dan menyongsong
sebuah kesempatan baru di masa depan.
Seperti halnya dengan kebijakan mutasi yang
memindahkan para pegawai dari suatu unit lama ke unit yang baru, bertujuan
untuk terjadinya relaksasi tugas dan pemerataan kesempatan, terutama kepada
pegawai yang sekian lama berada jauh dari home
base. Hal ini menjadi salah satu konsen yang berimplikasi bagi kesehatan
organisasi, keberadaan human resources perlu
diakomodir kebutuhannya demi terwujudnya capaian kinerja organisasi yang
optimal dan berkualitas.
Beberapa waktu lalu DJKN mengeluarkan Kepdirjen terkait
mutasi pegawai, pergerakan massal terjadi dari ujung barat hingga ujung timur,
ratusan pegawai yang telah memenuhi batas waktu di unit lama berpindah ke unit
baru. Selain itu, Kepdirjen juga mengeluarkan keputusan penempatan bagi pegawai
baru yang sebelumnya melakukan On Job
Training di Kantor Pusat DJKN dan di lingkup Kanwil DJKN DKI.
Kepdirjen tersebut menjadi momentum indah bagi Sony,
Ardiansyah, dan Grave, setelah sekian lama mengabdikan kerja dan karya di KPKNL
Biak. Nuansa trustly and qualify mengemuka
pada periode mutasi ini, kepercayaan dan keyakinan Kantor Pusat DJKN
memindahkan ketiga pegawai tersebut dari zona paling ujung timur ke zona utama
menjadi bukti bahwa KPKNL Biak selalu dan akan terus berkontribusi menghasilkan
pegawai yang berkompeten dan memiliki integritas.
Selanjutnya kepada Sonny, Ardiansyah, dan Grave,
Keluarga besar KPKNL Biak menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa atas
kontribusi, kerja nyata dan karya selama masa penugasan. Pada ceremony pelepasan yang diadakan secara
sederhana di Aula KPKNL Biak, Pimpinan KPKNL Biak Bapak Muthoharul Janan
berpesan agar tetap memberikan yang terbaik dimanapun berada dan jadilah bukti
bahwa keluaran SDM KPKNL Biak memiliki kemampuan dan kehandalan kinerja yang
mumpuni.
“…Anda
bertiga merupakan cerminan keberadaan kami disini, baik yang anda perbuat akan
berdampak baik buat kami disini, begitupun sebaliknya. Seyogyanya berbuatlah
yang pantas dan layak sesuai norma dan aturan organisasi, tingkatkan kompetensi,
membangun hubungan positif serta berkontibusi optimal pada kerja dan karya...”
Seiring
waktu, dari batas samudera pasifik bagi Sonny Ariesta, Ardiansyah Noor Ilham,
dan Andy De Grave memulai nukilan kisah pengabdian untuk negeri. Di Gedung
KPKNL Biak yang bukan sekedar kantor untuk bekerja namun manjadi rumah sebagai
tempat persinggahan yang nyaman berbagi keluh kesah, sedu sedan, dan
kebahagiaan dalam kebersamaan walau penuh dengan perbedaan. Kami mengiringi
menuju bandara bukan untuk sekedar melepas kepergian, namun lebih dari itu kami
yang masih disini memastikan bahwa “Ko Pu Hati Su Ta Tinggal di Biak Numfor”. Su
Ta Tenggelam di putihnya pasir Pantai Anggopi dan birunya air Danau Samares
serta riuhnya air laut Batu Picah.
Selamat
jalan saudara, selamat jalan sahabat. Dinding kantor yang saling diam tak akan
enggan untuk mengenang torehan kerja dan karyamu, yang menjadi saksi dan
berucap, “…akan aku buang semua bagian sedih dan menyakitkan antara kita dan
hanya menyisakan semua bagian yang indah saja, agar suatu hari nanti aku bisa
tersenyum teringat nukilan kisah klasik tentang keberadaanmu..”.
Keluarga Besar KPKNL Biak