Focus
Grup Discussion (FGD) Pejabat
Administrator Triwulan I Tahun 2021 pada KPKNL Biak diselenggarakan pada hari
Jumat tanggal 19 Februari 2021, dengan materi “Pemulihan Ekonomi Berlanjut,
Kebijakan Fiskal Tetap Diperkuat”
yang disampaikan oleh Kepala KPKNL Biak, Muthoharul Janan. Dimulai tepat pukul 10.00
WIT, para peserta FGD merupakan para Pejabat pengawas dan Pelaksana di
Lingkungan KPKNL Biak. Diawali pembukaan dilanjutkan pembacaan doa oleh Syamsa
Ainurochim kemudian pengarahan sekaligus penyampaian materi FGD oleh Kepala
KPKNL Biak. Dalam pembukaannya beliau menyampaikan bahwa materi kali ini adalah
kelanjutan dari materi-materi FGD sebelumnya. Terdapat empat Outline disajikan,
terdiri dari Perkembangan Pandemi
Covid-19 Dan Perekonomian, Pelaksanaan APBN dan PEN 2020, APBN dan PEN 2021, dan
Reformasi Struktural Untuk Daya Saing & Investasi.
Pemaparan outline Perkembangan
Pandemi Covid-19 dan Perekonomian membahas tekanan ekonomi Indonesia salah satu
yang paling moderat diantara negara lain seperti Rusia, Usa, Jerman, Malaysia, Singapura,
Meksiko, Perancis, Italia dan Filipina. Di Q4 tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai -2,1%, lebih baik dibanding negara-negara tersebut bahkan pemerintah Indonesia
optimis pertumbuhan ekonomi merangkak naik 5% di tahun 2021, hal ini disebabkan
daya tahan ekonomi Indonesia yang didukung berbagai kebijakan cepat, terukur,
dan extraordinary. Hal ini terlihat pada postur APBN 2020 dan berlanjut di 2021.
APBN bekerja keras menahan dampak Pandemi COVID-19, intervensi APBN berhasil
sebagai instrumen countercyclical
mengatasi kontraksi ekonomi yang lebih dalam.
Interaktif terjadi disela-sela pemaparan, hal yang menarik dibahas adalah kebijakan Belanja APBN untuk PEN yang mencakup Kesehatan, Perlindungan Sosial, Dukungan UMKM & Pembiyaan Korporasi, Insentif Usaha & Pajak, dan Program Prioritas yang mengalami peningkatan pembiayaan di 2021. Berbagai kebijakan tersebut dilakukan melalui pelebaran defisit APBN 2020 hingga 6,1% PDB, realisasi belanja negara Rp2.589,9 triliun, termasuk realisasi PEN Rp579,8 triliun, dimana negara hadir mencegah kontraksi ekonomi lebih dalam akibat pandemic di 2020 dan pada 2021, APBN dan kebijakan fiskal melanjutkan perannya sebagai alat pendorong Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pemaparan dan interaktif
berlangsung hingga waktu berakhir, pemahaman terhadap kebijakan pemerintah dimasa
pandemi sangat penting untuk diketahui oleh seluruh insan Kemenkeu. Pada FGD
ini seluruh pegawai KPKNL Biak diingatkan bahwa salah satu tugas dan fungsinya juga
sebagai agen pemerintah yang mendukung langkah-langkah extraordinary pemerintah Indonesia yang berperan sebagai sentral
pemulihan, menuju arah perbaikan dan
pemulihan di 2021 melalui APBN yang
tetap countercyclical, program vaksinasi
yang efektif, dan PEN yang diperkuat.
(text/gambar: SEKSI HI)