Selasa, (19/11) Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata melakukan kunjungan kerja ke KPKNL Biak, didampingi Sekretaris Ditjen KN Dedi Syarif Usman, beserta rombongannya.  Turut hadir juga pada acara tersebut Plt. Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku (Papabaruku), Hermanu Joko Nugroho.

Bertempat di Aula KPKNL Biak, pria yang akrab disapa Isa tersebut membuka pengarahannya dengan memberikan apresiasi terhadap penyambutan oleh pegawai KPKNL Biak. Menurut Dirjen KN Isa, Biak merupakan tempat yang menyenangkan. “Di tempat tersebut, pegawai-pegawai KPKNL Biak dapat menciptakan aktivitas yang konstruktif dan kreatif,” puji Dirjen KN Isa setelah menyaksikan kreativitas-kreativitas yang diciptakan pegawai KPKNL Biak, di antaranya video profiling dan karya-karya visual lainnya yang unik.

Selain itu, Dirjen KN Isa juga mengapresiasi transformasi model kerja KPKNL Biak yang semula konvensional menuju eco friendly dan modern dengan menerapkan konsep co-working and collaborative system, digitalisasi dokumen melalui aplikasi SMART dan Owncloud yang dikembangkan oleh pegawai KPKNL Biak.

Lebih lanjut, menurut Dirjen KN Isa, masih banyak hal yang mungkin dapat dieksplorasi oleh KPKNL Biak. “Mungkin kita perlu mengeksplorasi dan mengeksploitasi apa potensi yang ada di sekitaran sini,” kata Dirjen KN Isa. Menurut orang nomor satu di DJKN tersebut, dalam lingkup wilayah kerja KPKNL Biak tentu masih belum diketahui seberapa besar potensi kekayaan negara yang mampu digali di sana, seberapa besar potensi permintaan bantuan yang bisa muncul dari sana. “Pemda sana mungkin belum cukup aware dengan lelang dan bagaimana mengelola aset mereka. Artinya di masa mendatang, cepat atau lambat, potensi ini dapat tersingkap satu per satu. Dugaan saya dengan banyaknya perubahan yang sangat mendasar yang terjadi belakangan ini, perubahan itu bisa cepat terjadi,” lanjutnya.

Dirjen KN Isa juga berpesan kepada punggawa KPKNL Biak agar senantiasa berpikir terbuka dan membuat sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi masalah yang terjadi. Ia juga menekankan untuk membangun soft skill dan soft competency yang lebih dasar, terutama nilai integritas. “Pelanggaran terhadap nilai integritas tidak akan ditoleransi dan akan ditindak sesuai ketentuan berlaku,” pungkasnya.

(text/gambar: ANI/SA)