Kamis, (20/5), para pegawai
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Biak hadir untuk mengikuti
Upacara dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan di Komplek
Gedung Keuangan Negara Biak. Upacara yang bertemakan “Bangkit untuk Bersatu”
itu diikuti oleh seluruh pegawai Kantor Vertikal Kementerian Keuangan yang
berada di Wilayah Biak.
Agus Okalaksana
Sadikin, Kepala KPPN Biak bertindak selaku Pembina Upacara. Dalam amanatnya,
pria yang akrab disapa Oka ini menyampaikan pidato Sambutan Menteri Keuangan
pada Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-111.
“Menjadi ASN Kementerian Keuangan berarti kita menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari republik ini, bahkan saya sering katakan bahwa
Kementerian Keuangan adalah miniature bangsa
ini, untuk mewujudkan janji kemerdekaan yang disampaikan oleh pendiri bangsa,
yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur,” ujar Oka.
Selanjutnya, Oka juga menyampaikan bahwa
tantangan di masa depan terus bergerak dinamis dan semakin berat sehingga
diperlukan hard skill maupun soft skill yang memadai. “Demi
menciptakan SDM yang mampu bersaing dalam kompetisi global, pemerintah
berkomitmen mengalokasikan 20 persen APBN atau senilai 492,5 trilliun untuk
Pendidikan,”ujarnya lebih lanjut.
Dalam pidato yang disampaikan kali ini, Oka juga
menyinggung tentang pesta demokrasi akbar pada tanggal 17 April 2019 lalu. Ia meminta
pegawai Kementerian Keuangan mengambil langkah bijak dalam menyikapi perbedaan
pilihan politik. “Sebagai ASN, hendaknya kita selalu menjunjung tinggi prinsip
netralitas agar tidak terbawa dalam polarisasi kepentingan politik praktis,”
ujar Oka.
Pada akhir pidato, Oka mengutip isi pidato
Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 1963,
“Ratusan lidi akan tercerai berai, tidak berguna, dan mudah patah jika tidak
diikat. Namun, jika lidi tersebut disatukan dan diikat, maka tak ada yang mampu
mematahkannya.” “Betapa pentingnya menghadirkan kembali semangat nasionalisme
dalam diri kita untuk Bersama-sama mewujudkan cita-cita the founding fathers.” pungkas Oka mengakhiri pidatonya.
(Text/Gambar:
ANI/CMKH)