Bekasi
– Forum Group Discussion Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara di wilayah kerja
Kanwil DJKN Jawa Barat dilakukan pada Selasa 17 Mei 2022 hingga Jumat 20 Mei
2022. Kegiatan ini diselenggarakan secara tatap muka di Balai Diklat
Pembangunan Karakter SDM Transportasi Bandung. Kegiatan ini memiliki 4 (empat)
agenda, yakni pembahasan capaian IKU, pembahasan kendala pelaksanaan SBSK dan Portofolio
Aset, pembahasan kendala pelaksanaan kegiatan Sertipikasi BMN, dan pembahasan
terkait PNBP Pengelolaan BMN serta Pengelolaan Aset BUN. Kegiatan ini dihadiri
oleh seluruh perwakilan KPKNL di wilayah kerja Kanwil DJKN Jawa Barat dengan
tujuan untuk menyamakan persepsi dan solusi atas kendala permasalahan pada
pencapaian target KPKNL.
KPKNL
Bekasi dalam kegiatan tersebut diwakili langsung oleh Kepala KPKNL Bekasi
Dirmanti Jaya, Kepala Seksi PKN Harry Prasetya, Kepala Subbagian Umum Titi
Purwanti, dan seorang staf pelaksana KPKNL Bekasi, Subandi.
Forum
Group Discussion tersebut dibuka dengan sambutan dari Kepala Bidang PKN Kanwil
DJKN Jawa Barat Didith Andreas Andiana, yang mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan
ini merupakan salah satu kegiatan yang penting. “Kegiatan ini memiliki esensi
yang penting karena bertujuan untuk membahas kendala, solusi maupun rencana
terkait tusi di bidang PKN”, ujarnya. Seluruh KPKNL di wilayah kerja Kanwil
DJKN Jawa Barat diberi kesempatan untuk menyampaikan kendala-kendala yang
dihadapi oleh masing-masing KPKNL. Penyampaian kendala ini bertujuan untuk saling
membantu, memberikan informasi dan solusi yang dapat dilakukan agar tidak
terjadi deadlock arus komunikasi di tingkat KPKNL dan satuan kerja lain.
Kepala
Kanwil DJKN Jawa Barat, Tavianto Noegroho memberikan perhatian khusus terhadap
capaian kinerja PKN khususnya capaian sertipikasi BMN dan SBSK di wilayah kerja
Kanwil DJKN Jawa Barat yang tergolong masih rendah sementara sudah mendekati
akhir dari Semester I Tahun 2022. “Kami meminta kepada setiap seksi PKN di
masing-masing KPKNL agar meningkatkan kinerjanya, khususnya terhadap
sertipikasi BMN dan SBSK karena hingga saat ini capaiannya masih rendah”,
ujarnya.
Tavianto
Noegroho juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong dan membantu kinerja
bidang PKN untuk mengeskalasikan dan berkoordinasi dengan Kantor Pusat DJKN,
Kanwil BPN, dan Satuan Kerja guna menyamakan persepsi terhadap setiap hambatan yang selama ini
menjadi kendala. “Kami berkomitmen untuk mengeskalasi permasalahan ini baik
dengan Kantor Pusat DJKN, Kanwil BPN maupun satuan kerja agar hambatan-hambatan
yang menjadi kendala bisa segera dapat diatasi penyelesaiannya”, ujarnya.
Kegiatan kali ini turut menegaskan KPKNL
Bekasi dalam mendorong kinerja bidang PKN ke depan, diantaranya:
1.
KPKNL Bekasi akan berkoordinasi dengan satker mengenai
Tingkat Kesesuaian Penggunaan BMN dengan SBSK mengingat kegiatan ini disamping
merupakan IKU Kemenkeu Wide, juga merupakan bagian dari wasdal yang bertujuan
untuk memastikan efektifitas penggunaan BMN untuk pelayanan, meningkatkan peran
BMN terhadap efisiensi anggaran belanja terutama yang terkait dengan barang
modal/BMN dan meningkatkan produktivitas BMN dalam menghasilkan penerimaan
negara melalui PNBP.
2.
KPKNL Bekasi akan melakukan pembinaan kepada satker
untuk mencegah terjadinya kendala dalam pendataan dan pengukuran kesesuaian
penggunaan dengan SBSK sehingga tercipta hasil yang optimal.
3.
Mengingat capaian kuantitas penyelesaian perhitungan
tingkat kesuaian penggunaan dengan SBSK
di lingkup kanwil DJKN Jabar masih sangat rendah, maka KPKNL Bekasi akan untuk
mempercepat proses pendataan dan pengukuran.
4.
KPKNL
Bekasi juga akan menghimbau kepada satker yang memerlukan izin prinsip agar turut
menembuskan kepada Kanwil DJKN Jabar dan Direktorat PKKN,
sehingga dapat dieskalasi ke pengguna Eselon I
Satker agar segera menerbitkan ijin prinsip tersebut untuk mendorong
percepatan penerbitan izin tersebut.
5.
Dalam
rangka optimalisasi PNBP, KPKNL Bekasi berencana melakukan beberapa hal, yakni
:
a.
menghimbauan
kepada satker untuk mengajukan Penghapusan dengan ditembuskan kepada
Pembinanya (Korwil/Pengguna Barang);
b.
memutakhirkan database pemanfaatan BMN
dengan melengkapi database yang sudah ada dengan profil asset yang akan disewa;
dan
c.
menghimbau satker melakukan
pemanfaatan aset antara lain dengan memanfaatkan area APT untuk space
Iklan.
Rangkaian
kegiatan yang diagendakan selama 4 (empat) hari tersebut, diakhiri dengan capacity
building untuk memeriahkan dan meningkatkan rasa kebersamaan saling
membantu serta memberi solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi bidang
PKN.
Teks,
editor dan foto : Tim Humas KPKNL Bekasi.