Banjarmasin - Lelang
berlaku di Indonesia pertama kali saat masa penjajahan Belanda. Pada masa itu
jabatan pemerintahan dan perusahaan-perusahaan Belanda dijabat oleh orang-orang
Belanda. Ketika terjadi perpindahan/mutasi timbul masalah mengenai penjualan
barang-barang milik pejabat tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 1908
Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad
1908 nomor 189 tentang Vendu Reglement
(VR).
Tahun 2018 ini, tepat
110 tahun lelang di Indonesia. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Banjarmasin tidak ketinggalan ikut memperingati momentum 110 tahun
lelang di Indonesia dengan berbagai rangkaian acara.
Pada Sabtu (24/2/2018)
KPKNL Banjarmasin membuka Mini Expo
di Menara Pandang Siring Sungai Martapura sebagai bentuk pengenalan lelang
kepada masyarakat. Acara tersebut dikemas secara apik, sehingga membangkitkan
antusiasme dari masyarakat sekitar untuk mengikuti acara tersebut. Mulai dari
permainan “Pendekar Lelang” yang menguji ketangkasan dalam melempar anak panah
ke dartboard. Kemudian jika anak panah berhasil menancap di dartboard peserta
berhak mendapatkan hadiah dengan syarat berhasil menjawab pertanyaan sederhana
mengenai lelang. Permainan “Pendekar Lelang” ini berhasil mencuri
perhatian masyarakat sekitar. Ditambah lagi, dengan permainan musik
Panting khas Banjarmasin dan biola semakin memeriahkan acara hari itu.
Selain itu, masih ada
lomba e-Auction Quiz merupakan
pengenalan lelang melalui kuis online.
Tak disangka daya tarik masyarakat sangat tinggi, peserta kuis tersebut mencapai
538 orang. Semakin menyemarakkan peringatan 110 Tahun Lelang di media sosial,
KPKNL Banjarmasin juga mengadakan lomba Photo
Booth Contest.
Puncak acara peringatan
110 Tahun Lelang ini diselenggarakan pada Rabu (28/2/2018) di KPKNL Banjarmasin.
Tema yang diangkat adalah Modernisasi Lelang untuk Jual Beli yang Lebih Handal
dan Tepercaya. Acaranya meliputi sambutan Kepala KPKNL Banjarmasin dan Kepala
Kantor Wilayah DJKN Kalselteng, pemutaran video sejarah lelang, pemberian
penghargaan kepada mitra kerja yang telah mendongkrak capaian kinerja lelang
tahun anggaran 2017, dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng Kepala KPKNL
Banjarmasin.
Acara puncak semakin
semarak dengan diterbangkannya pesawat mini dan flyer yang bertujuan untuk mempublikasikan momentum 110 lelang
kepada masyarakat luas di Kalimantan Selatan. Selain itu, ada pelepasan balon
sejumlah 110 yang melambangkan 110 tahun lelang Indonesia yang diterbangkan
oleh seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Keuangan dan Pimpinan Wilayah
Perbankan Provinsi Kalimantan Selatan.
Inti acara puncak
diselenggarakan lelang instan barang-barang elektronik, lelang e-konvensional
BMD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan lelang online dengan open bidding barang milik kantor
lelang Borneo. Peserta lelang instan barang-barang elektronik tidak perlu
menyertakan uang jaminan, hal ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat
sekitar yang mayoritas belum tahu tentang lelang. Tak disangka lelang
instan mampu menumbuhkan antusiasme masyarakat terhadap lelang, bahkan harga
barang elektronik tersebut ada yang mencapai empat kali lipat dari nilai
limit.
Modernisasi lelang
terbukti menjadikan lelang sebagai media jual beli yang handal dan tepercaya,
bukti nyatanya peminat lelang kian hari kian meningkat. Bahkan dalam lelang
e-konvensional BMD Pemprov Kalimantan Selatan tiap barang yang ditawarkan,
diikuti hampir tiga puluh peserta dan harga barang meningkat yang cukup
signifikan dari nilai limit. (humas KPKNL Banjarmasin)