Bandung- Sigit Prasetyo Nugroho, Kepala Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung memaparkan tema
Bersama Menuju Government
4.0 dalam acara Focus Group Discussion (FGD) periode Triwulan III Tahun 2021. FGD
kali ini berhasil memberikan semangat
pegawai KPKNL Bandung untuk
melakukan perubahan demi terciptanya organisasi yang baik sesuai perkembangan jaman, Senin (14/09).
“Dinamika
pekerjaan saat ini telah berubah, sekarang saatnya kita masuk ke era Government
4.0 dimana pekerjaan kita mengacu pada harapan stakeholder,
berbeda dengan pelayanan pemerintah jaman dulu. Kita harus mampu meberikan
pelayanan yang terbaik, cepat dan tersimplifikasi sesuai harapan stakeholder,”
ujar Sigit.
Acara FGD
kali in
diadakan secara daring melalui zoom meeting dimulai dengan
informasi statistik pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Mayoritas pegawai adalah Gen Y dan Gen Z (69%) yang
berkarakter melek teknologi, terbuka terhadap perubahan, dan cepat belajar. Selanjutnya, Sigit juga memaparkan hal utama yang
perlu ditransformasikan dalam rangka mengimplementasikan ruang kerja
masa depan (RKMD), meliputi: Manusia, Mindset, Budaya, Proses dan Teknologi.
RKMD akan berubah dan sangat fleksibel sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) harus
mampu berpikir kreatif dan inovatif. Begitu pula proses bisnis yang dulu manual
mulai digantikan oleh teknologi agar dapat menyajikan data yang valid dan
berkualitas secara cepat dan akurat.
Sesi
diskusi diawali tanggapan dari Wasis Winarto, Kepala Seksi Pelayanan Lelang. Unit Lelang telah mengikuti perkembangan Teknologi dimana
proses bisnis lelang telah dilakukakn secara daring. Namun, masih ada beberapa
layanan tidak bisa daring sehingga harus berkontak langsung dengan pengguna
jasa. Wasis juga menanyakan terkait ritme pekerjaan menjadi optimal dimana perkembangan
Informasi dan Teknologi (IT) menjadikan ruang kerja tidak terbatas dengan waktu
ataupun tempat.
Menanggapi pertanyaan
tersebut, Sigit mengajak agar insan KPKNL menyamakan persepsi terhadp perubahan
serta menghimbau untuk terus meng-improve
kemampuan masing-masing.
“Perkembangan IT merupakan
tantangan dan peluang, kita harus siap ditanya stakeholder kapan saja. Kita upayakan tetap menerapkan work life balance, melayani dengan
sebaik-baiknya sehingga pengguna jasa puas, tetapi kehidupan pribadi kita tidak
terganggu,”imbuh Sigit.
Yulianto, Kepala Seksi
Hukum dan Informasi menambahkan perlunya mengubah mindset pegawai Kemenkeu dalam menghadapi tantangan Government 4.0.
Pegawai Kemenkeu berasal dari
generasi yang berbeda, ada yang masuk Gen Y, Gen X dan Gen Baby boomer sehingga perlu menerapkan treatment yang berbeda dalam menyamakan persepsi terhadap perubahan.
Pembahasan semakin seru
ketika membahas Data Driven Organization, data tidak menjadi milik masing-masing
unit Eselon I tetapi hak milik Kemenkeu. Menanggapi hal tersebut, Palomes
memaparkan terkait keterbukaan informasi yang dibahas dalam acara Rencana Kerja
Nasional (Rakernas) bulan Agustus kemarin.
“Keterbukaan informasi
sudah dimitigasi, dengan adanya pemisahan data internal dan eksternal.”imbuh
Palomes
Bu Elsa Martha Oktavia,
Kepala Seksi Piutang Negara menceritakan perkembangan pesat yang dilakukan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah mampu menyediakan data kependudukan
secara realtime.
“Government 4.0 selaras
dengan revolusi industry 4.0 pemerintah akan menjadi dinosaurus jika tidak
mengikuti perkembangan jaman,”tambah Elsa
Sebagai penutup FGD kali
ini, Sigit menegaskan agar pegawai KPKNL Bandung dapat berkolaborasi antar generasi untuk kebaikan
organisasi kedepan. KPKNL Bandung tidak sekedar evolusi bergerak pelan-pelan,
tetapi revolusi kalau perlu menjadi radikal untuk dapat memberikan layanan yang terbaik.