Kamis, 28 Mei 2020
Mengutip
kalimat dari tokoh-tokoh terkenal seperti, Ali bin Abi Thalib RA, yang
menyatakan bahwa “ikatlah ilmu dengan menulisnya”; kemudian Pramoedya Ananta
Toer, yang mengungkapkan bahwa “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama
ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian”. Melalui menulis, seseorang dapat mewariskan
suatu peradaban kepada generasi selanjutnya. Berkaitan dengan menulis,
kesempatan kali ini beberapa perwakilan KPKNL Banda Aceh turut serta dalam
kegiatan Sharing Knowledge Penulisan
Artikel DJKN, melalui aplikasi daring (dalam jaringan). Kegiatan yang sempat
dibuka oleh sambutan Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat (HUHU) DJKN itu
terselenggara dengan ekspektasi khusus agar seluruh pegawai DJKN dapat semakin
terpacu keberanian dan semangat menulisnya dan terus meningkatkan minat menulis
serta menambah kontribusi positif dari buah karya penulisan artikel dalam
membangun representasi dari keseluruhan persepsi stakeholder/masyarakat terhadap
gambaran umum entitas DJKN.
Kegiatan
yang dipandu oleh Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat DJKN itu diawali
oleh penyampaian hasil survei sederhana yang dilakukan oleh Biro KLI Setjen
Kemenkeu berkolaborasi dengan Direktorat HUHU DJKN yang menyasar total 102
responden pegawai DJKN ialah sebesar 49% belum pernah menulis artikel, 80%
belum pernah mengikuti pelatihan penulisan artikel/jurnalistik, dan 17% telah
sering menulis artikel lebih dari 4 kali. Ketiga komponen itu secara ringkas
menunjukkan bahwa telah banyak pegawai yang berpengalaman dalam bidang
penulisan artikel namun tak sedikit pula yang masih belum pernah menulis
artikel bahkan belum pernah mengikuti pelatihan jurnalistik.
Kegiatan
yang diikuti sebanyak 234 partisipan yang berasal dari pegawai aktif DJKN serta
dimotori oleh Direktorat HUHU DJKN itu mengundang Kepala Kanwil DJKN Kalimantan
Barat, Edward UP Nainggolan, sebagai narasumber sesi Motivasi & Inspirasi
Menulis Artikel. Pria yang akrab dengan sapaan Pak Edo itu, membagikan
pengalaman-pengalaman terkait implementasi publikasi pada media cetak oleh
insan-insan Kemenkeu se-Provinsi Kalimantan Barat khususnya insan-insan DJKN. Terobosan
dan kebijakan pun telah banyak ditempuh oleh unit-unit vertikal Kemenkeu RI di
Provinsi Kalimantan Barat. Salah satu terobosan itu ialah membuat kebijakan 1
minggu 1 tulisan bahkan 1 hari 1 tulisan, yang kemudian hasil penulisannya
disortir dan diajukan serta dimuat pada salah satu media cetak di Provinsi
Kalimantan Barat. Hal itu merupakan gebrakan yang dimotori oleh Kanwil DJKN
Kalimantan Barat.
Kemudian para Pranata Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (Biro KLI) Setjen Kemenkeu RI yaitu Nilam Rakhmawati, menyampaikan materi Penulisan Artikel pada Website Kemenkeu. Wanita lulusan S2 University of Queensland Australia itu juga memberikan tips kepada seluruh partisipan dalam penulisan berita yaitu agar tonjolkan kalimat-kalimat yang mengandung pesan bukan sekadar kisah-kisah belaka. Materi berikutnya terkait Penulisan Artikel pada Majalah Media Keuangan disampaikan oleh Reni Saptati Dwi Iswari. Wanita yang aktif bertugas di Biro KLI Setjen Kemenkeu RI sejak tahun 2007 itu pun memberikan tips kepada seluruh partisipan yakni akan lebih variatif jika penulisan kata ganti sapaan nama orang dapat diubah dengan suatu informasi tambahan yang berkaitan dengan nama jabatan, hobi, capaian-capaian yang pernah diraih, atau hal lain yang melekat dan dapat merepresentasikan subjek orang itu. Sehingga penyebutan subjek/orang dalam suatu artikel tidak monoton menggunakan kata sapaan Bapak atau Ibu. Hal itu dapat ditempuh penulis agar menghindari kesan bosan bagi pembaca suatu artikel.
[Narasi-foto:
agp/kpknlbna]