Balikpapan- Kemenkeu Mengajar kembali dihelat tahun ini pada
Senin (04/11). Di tahun ke-empatnya, program kerelawanan ini diikuti oleh sekitar
3.700 ASN secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk Balikpapan.
KPKNL
Balikpapan pun tak mau ketinggalan dengan memberangkatkan tiga relawannya,
Rizka Andini, Latifah Khusnul Fauziah dan Aulia Ruliatanti Kholifah, ke
beberapa Sekolah Dasar yang tersebar di seluruh Balikpapan. Ketiganya mengaku
sangat antusias mengikuti program ini, karena selain dapat memperkenalkan tugas
dan fungsi Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN), juga dapat langsung berkontribusi dengan masyarakat sekitar.
Rizka
misalnya, ia mengaku mengikuti program ini dengan senang hati karena dapat
mewujudkan cita-cita masa kecilnya. “Dulu aku pernah baca buku tentang anak
yang pintar banget tapi engga bisa melanjutkan sekolah karena
kendala biaya. Makanya waktu ikut Kemenkeu Mengajar aku seperti bisa
berkontribusi untuk meminimalisir kemungkinan anak putus sekolah. Palling engga
memberikan inspirasi kalau ada contoh-contoh karir masa depan kalau giat
belajar.”
Ia
pun menceritakan pengalamannya berbagi tugas dengan relawan dari Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) saat mengajar, “Kan kalau dari DJP, mereka menjelaskan
tugas mereka yang ngutip-ngutip pajak dari rakyat untuk APBN buat dibangunkan
jembatan, gedung, aset-aset gitulah. Nah itu aku melanjutkan dengan
menjelaskan kalau nantinya jembatan dan aset-aset itu yang mengelola ya kita
DJKN,” ungkap gadis yang kemarin bertugas mengajar di SDN 015 Balikpapan itu.
Jika
Rizka banyak berbagi mengenai tugas dan fungsi, Latifah mengambil sudut pandang
profesi untuk memperkenalkan Kementerian Keuangan. Perempuan kelahiran Bekasi
yang bertugas di SDN 012 Balikpapan ini menggunakan beragam medium untuk
menjabarkan apa-apa saja jenis pekerjaan di Kementerian Keuangan ini.
“Kebetulan sih aku dapat kelas besar ya, kelas empat, lima dan enam. Sudah
cukup mengerti lah. Jadi aku dan partner-ku yang dari DJP bisa lah jelasin
di DJP dan DJKN itu kalau kerja jadi apa,” terangnya.
Berbeda dari Rizka dan Latifah yang
mengajar kelas ‘senior’ yakni kelas empat ke atas, Aulia justru mendapat
tantangan tersendiri dengan mengajar siswa kelas satu, dua dan tiga. “Ya
walaupaun sebenarnya yang mau dijelasin sama yaa, tentang pengelolaan Barang
Milik Negara, tapi harus sambal main-main. Misal pakai media puzzle
gitu,” terang perempuan asli Ponorogo ini.
Walau ketiganya kompak mengakui sempat kewalahan menghadapi tingkah polah siswa SD dengan jumlah rata-rata 40 orang per kelas, mereka merasa senang bahkan ingin kembali mengikuti program kerelawanan ini lagi tahun depan. Bahkan mereka tidak keberatan merogoh kocek pribadi demi program ini.
Kemenkeu mengajar sendiri merupakan sebuah program kerelawanan mandiri. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pernah menyatakan bahwa pendanaan murni dari relawan dan tak sepeserpun menggunakan APBN.