Balikpapan- KPKNL Balikpapan mengikuti upacara peringatan Hari
Oeang Republik Indonesia yang ke-73 sekaligus Hari Sumpah Pemuda ke-91 pada
Rabu (30/10). Bertempat di Gedung Keuangan Negara, upacara ini diikuti oleh
perwakilan seluruh unit Kementerian Keuangan yang bertempat di Kota Balikpapan.
Dipimpin
oleh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, Rusman Hadi,
sebagai pembina upacara, seluruh peserta upacara telah berbaris rapi tepat
pukul 07.00 WITA.
Dalam kesempatan tersebut, Rusman Hadi selaku pembina
upacara menyampaikan beberapa pesan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang
tertuang dalam arahannya untuk Upacara Hari Oeang dan Sumpah Pemuda. Dalam
arahannya, Menteri Keuangan mengingatkan kembali akan Program Kerja Pemerintah
dalam lima tahun ke depan yang berfokus pada pembangunan SDM dan Infrastruktur,
penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi dan birokrasi, serta transformasi
ekonomi.
Ada tiga hal yang menjadi fokus arahan Menteri Keuangan
tersebut, yang pertama mengenai kebutuhan Kementerian Keuangan akan ide-ide
kreatif yang out of the box demi mencapai target yang besar , karena
kemajuan tidak akan dicapai dengan menggunakan usaha dengan prinsip business
as usual. Walaupun sudah banyak penghargaan yang diterima Kementerian
Keuangan, seluruh komponen diharapkan tidak terlena dan terus belajar dan
berinovasi.
Pesan yang kedua ialah mengenai kondisi yang tengah
dihadapi Indonesia masa kini. Perkembangan geopolitik, perlambatan ekonomi
global, dan perang dagang antara kekuatan ekonomi terbesar di dunia menjadi challenge
bagi Indonesia. Indonesia diibaratkan sebagai sebuah kapal yang di nahkodai
oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian Keuangan berada di dalamnya, untuk
itu Kementerian Keuangan dituntut untuk meningkatkan kualitas komunikasi publik
dengan segenap pemangku kepentingan secara efektif dan terpercaya.
Pesan terakhir ialah Kementerian Keuangan diharapkan dapat
menghapus stigma negative mengenai birokrasi yang selama ini dikenal lamban dan
cenderung mempersulit. Di sisi organisasi, dalam mewujudkan birokrasi yang
efisien, diperlukan organisasi yang ramping, sehingga lincah dalam bergerak
sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam pencanangan penyederhanaan
eselonisasi.
Terdapat hal menarik dalam upacara Hari Oeang & Sumpah Pemuda ini. Jika dalam kesempatan-kesempaan yang lalu hanya pejabat eselon yang diharuskan mengenakan busana tradisional, kali ini seluruh peserta mengikuti khidmatnya upacara mengenakan pakaian adat. Kebijakan penggunaan pakaian tradisional ini selaras dengan amanat Menteri Keuangan dalam acara “Bincang Kebangsaan” sehari sebelumnya di Aula Dhanapala yang menekankan akan pentingnya mempertahankan ketahanan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, Bahasa dan agama. Diharapkan ini menjadi langkah awal bagi seluruh pegawai Kementerian Keuangan dalam mengenali budaya bangsa Indonesia dan bangga melestarikannya.