Balikpapan- Area Pelayanan
Terpadu (APT) memang dijaga oleh frontliners,
namun tahukah jika kebanyakan dari frontliners
itu adalah pegawai dari seksi-seksi yang ada di KPKNL Balikpapan? Tentu saja,
dengan background yang berbeda-beda
dan pemahaman atas service excellence
pun mungkin masih belum maksimal pula.
Demi
meningkatkan kualitas pelayanan, KPKNL Balikpapan bekerja sama dengan Bank
Syariah Mandiri (BSM) Balikpapan untuk mengadakan transfer knowledge bertajuk ‘Service
Excellence, High Impact Service’ pada Rabu (17/07). Bertempat di Aula KPKNL
Balikpapan, Sri Dewi Rahayu dari BSM Balikpapan memaparkan apa-apa saja yang harus dilakukan demi memberikan
kepuasan pelanggan yang sempurna.
“Kenapa
sih kok kita harus bikin service
excellence?” tanya Sri Dewi kepada seluruh pegawai KPKNL Balikpapan. “Kita
harus sadar, kalau di perbankan kompetitor kita banyak. Mungkin bank ini bunganya lebih besar, mungkin
di bank itu benefit-nya lebih banyak.
Namun karena kita berikan service
excellence, nasabah yang sudah puas bisa terus kembali kepada kita. Karena
sudah terlanjur nyaman.”
Ia
kemudian menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan
pelayanan di area frontline. “Kita
harus bisa dong berempati. Misal ada nasabah datang untuk mengurus waris karena
suaminya baru meninggal, nggak mungkin dong kita layani tetap dengan senyum.
Harus sesuai situasi dan kondisi,” jelas Dewi.
Satu hal
yang Dewi tekankan, sebelum mengajak orang lain menggunakan produk atau jasa
yang kita tawarkan, seharusnya kita lebih dulu memahami produk itu sendiri.
“Makanya, sering saya tekankan. Sebelum jual produk, pakai sendiri dulu. Agar
kita tahu, dimana kendalanya, apa manfaatnya, bisa digunakan untuk apa saja.
Lebih mudah dalam menjawab pertanyaan nasabah nantinya,” ungkapnya.
Acara
sore hari itu diakhiri dengan roleplay. Dewi
meminta satu pegawai untuk berperan sebagai frontliner
dan satu lagi untuk bertindak sebagai stakeholder
yang datang ke KPKNL Balikpapan. Roleplay ini bertujuan untuk menyiapkan dan
membiasakan frontliner dalam
menghadapi tamu yang datang dalam kondisi apapun, sehingga respon yang
diberikan akan konsisten dan terukur. “Kalau di kita sering lho melakukan roleplay, bisa seminggu 2-3 kali dengan
kasus yang berbeda-beda,” pungkasnya.
Tentu saja ilmu ini merupakan hal baru yang dibutuhkan
oleh KPKNL Balikpapan untuk mewujudkan kesempurnaan dalam pelayanan. Terima
kasih BSM Balikpapan!