Medan - Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Sumatera Utara Tedy Syandriadi memaparkan peran
serta DJKN dalam Kerja Keras APBN 2021. Hal itu disampaikannya pada konferensi
pers Kementerian Keuangan Perwakilan Sumatera Utara yang bertema “Kinerja APBN
2021 dan Outlook 2022 di Provinsi Sumatera Utara”, yang digelar secara hybrid
pada Kamis (20/01) di Aula Rekreasi GKN Medan dan melalui media zoom meeting
dan disiarkan secara langsung melalui channel youtube BDK Medan.
“Kami dari DJKN berkontribusi terhadap penerimaan negara
melalui PNBP (penerimaan negara bukan pajak-red) yang bersumber dari
pengelolaan kekayaan negara, piutang negara, dan lelang,” jelasnya.
Tedy juga menyampaikan bahwa dalam mendukung kerja keras APBN 2021 untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional, DJKN telah melakukan program seperti keringanan utang (crash Program), kedai lelang UMKM, dan pemberian insentif tarif sewa.
“Program keringanan utang membantu para debitur kecil untuk
melunasi utangnya ke negara, kedai lelang UMKM membantu para pengusaha UMKM
dalam mempromosikan dan menjual produknya, sedangkan insentif tarif sewa BMN
diberikan dengan tujuan untuk membantu dunia usaha, khususnya pengusaha yang ingin
memanfaatkan BMN melalui mekanisme sewa,” terangnya.
Dalam konferensi pers yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan kinerja APBN 2021 kepada publik ini, ia juga memaparkan
capaian PNBP yang diperoleh Kanwil DJKN Sumatera Utara. “Target PNBP tahun 2021
Kanwil DJKN Sumatera Utara yang bersumber dari pengelolaan kekayaan negara,
piutang negara, dan lelang alhamdulilah seluruhnya tercapai di atas target yang
telah ditetapkan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021, Kanwil DJKN
Sumatera Utara berhasil membukukan penerimaan negara dari pengelolaan aset atau
BMN yang mencapai Rp28.129.802.246,00 atau 121,77 persen dari target yang
ditetapkan.