Medan – Pegawai Kanwil DJKN Sumatera
Utara Galang Pandu Satria bersama rekannya Fadli Hamonangan (Direktorat
Penilaian Kantor Pusat) berhasil mendapat penghargaan Best Country
Paper dan Best Participant Award pada shortcourse yang
diadakan oleh Malaysian Technical Cooperation Programme (MTCP).
Galang dan Fadli merupakan pegawai DJKN yang mewakili Indonesia dalam
mengikuti MTCP yang digelar pada tanggal 15 Juli sampai dengan 2 Agustus
2019 bertempat di Kampus INSPEN, Kajang, Selangor, Malaysia. Program ini
diikuti 16 peserta yang terdiri dari 14 negara berbeda yaitu Bangladesh, Fiji,
Kiribati, Mesir, Vietnam, Zimbabwe, Brunei, Yordania, Indonesia, Kenya,
Uzbekistan, Mauritius, Lao PDR, dan Malaysia. Secara membanggakan dua
perwakilan Indonesia yang berasal dari DJKN tersebut berhasil merebut dua dari
tiga penghargaan yang dilombakan dalam MTCP.
Pelatihan ini diadakan dengan
tujuan agar para peserta dapat mengetahui perkembangan real estate di
Malaysia, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi nilai, membuat kertas kerja
penilaian sederhana dengan metode yang sesuai, menyiapkan laporan penilaian
yang efektif berdasarkan pedoman yang diterima, dan pertukaran pengalaman dan
perbandingan praktek real estate di Malaysia dan Negara lain.
Selama materi
pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa hal yang menjadi poin penting dalam
pengembangan penilaian properti di Malaysia, diantaranya JPPH mempunyai added
value yang bisa digunakan untuk stake holder yaitu
data transaksi properti yang komprehensif yang dikelola oleh National
Property Information Centre (NAPIC) yang dapat digunakan untuk developer &
masyarakat. Setiap transaksi perpindahan hak atas properti didaftarkan ke JPPH
untuk kepentingan stamp duty, yaitu besaran pajak yang perlu
dibayarkan pada saat membeli properti, sehingga menjadi database yang
akurat. Selain data transaksi, NAPIC juga mengumpulkan data demand dan supply dari stakeholder properti
sehingga menambah komprehensif database perencanaan properti
di Malaysia.
Sebagai informasi, Best Country Paper adalah presentasi mengenai
pengantar singkat masing-masing Negara, ringkasan tugas/tanggung jawab peserta
dalam organisasi, masalah dan tantangan yang dihadapi dalam penilaian properti
masing masing Negara, dan manfaat yang diharapkan dari mengikuti pelatihan ini.
Sedangkan Action Plan adalah rencana kegiatan para peserta
setelah kembali dari pelatihan.