Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Virtual Focus Group Discussion Kuartal 2
Muhammad Zulkifli
Jum'at, 05 Juni 2020   |   208 kali

Palembang – Program Focus Group Discussion (FGD) kuartal 2 di Kanwil DJKN Sumsel, Jambi, dan Babel dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting pada Kamis 4 Juni 2020. FGD kali ini mengambil tema “Kebijakan Keuangan Negara dan Kebijakan Sektor Keuangan Sebagai Crisis Relief Dalam Menangani Pandemi Covid-19”. Acara virtual FGD dimulai pada pukul 09.00 WIB. Mengawali acara FGD, Thaufik Kepala Kanwil DJKN SJB mengungkapkan di tengah pandemi covid-19 merasa bersyukur pegawai Kanwil DJKN SJB masih tetap semangat bekerja baik di kantor (WFO) maupun di rumah/tempat tinggal (WFH). FGD merupakan bagian dari proses pembelajaran guna menambah ilmu dan pengetahuan. Thaufik juga mengulas, pandemi covid-19 cukup memukul kegiatan perekonomian negara kita. Banyak warung, toko, bahkan mal yang tutup. Belum lagi terdapatnya barang yang sulit diperoleh masyarakat, sehingga menimbulkan spekulan bahkan mafia. Sementara bagi Kementerian/Lembaga berdampak pada penghematan anggaran yang lebih difokuskan untuk program percepatan penanganan/penanggulangan covid-19.

 

Selanjutnya Thaufik mempersilakan Bambang Sugianto Kepala Bidang KIHI untuk memberikan paparan seputar bahasan tema FGD.  Adapun yang Bambang paparkan sekilas yaitu : penyebaran covid-19 (dunia dan Indonesia), efek domino covid-19 pada aspek sosial/ekonomi/keuangan, resesi ekonomi global, ancaman resesi dan stabilitas sistem keuangan, dampak covid-19 pada ekonomi global/kemiskinan/pengangguran, dan disain pemulihan ekonomi nasional.

 

Setelah Bambang menyampaikan paparannya, Thaufik mempersilakan peserta FGD untuk menanggapinya.  Tanggapan yang disampaikan sangat beragam. Rahmat Kepala Bidang Penilaian menanggapi dari sisi transportasi. Agar mobilitas barang dapat terdistribusi dengan cepat, maka syarat dan peraturan yang ada supaya lebih dipermudah.  Sigit Kepala Bidang Lelang menanggapi dari sisi kesehatan. Seberapa jauh dampak covid-19 terhadap aspek kesehatan. Hingga sekarang belum ditemukan vaksin yang dapat mematikan covid-19. Sementara Hartini Kepala Bidang Piutang Negara menanggapi penerapan kebijakan yang dilakukan pemerintah berbeda-beda, sehingga membuat bingung masyarakat untuk menyikapinya. Hartini juga berharap agar kondisi kantor lebih sehat lagi dan benar-benar menerapkan social distancing. Syukur Kepala Bidang PKN merasa prihatin dengan kondisi masyarakat kecil sangat terpukul akibat dampak covid-19. Syukur berharap agar ada penambahan anggaran sektor kesehatan sehingga dapat mendukung penelitian dan penemuan obat untuk memberantas covid-19.

 

Sujarwo Kepala Bagian Umum menanggapi dari sisi jaring pengaman sosial yang harus lebih diperhatikan. Masyarakat jangan diberikan bantuan secara tunai, tapi berikanlah kesempatan untuk berusaha/bekerja. Belajar dari kebijakan masa lalu, dimana pemerintah tidak langsung memberi “ikan” tapi yang diberikan “kail/pancingan”. Kebijakan itu berupa pemanfaatan lahan kosong/tidur oleh masyarakat. Sehingga masyarakat bisa berusaha/bekerja dan tidak terlalu bergantung pada bantuan tunai pemerintah.

 

Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 11.20 WIB. Thaufik pun menutup acara FGD dengan sedikit memberikan ulasan bahwa pemerintah sudah berupaya membuat berbagai kebijakan untuk menstimulus perekonomian kita di tengah covid-19. Berhasilkah kebijakan pemerintah tersebut ? Masih ada yang perlu dikoreksi, sebagai contoh carut marutnya pemberian BLT di lapangan karena tidak sesuai sasaran. Hal ini lebih disebabkan antara lain data base kependudukan kita yang masih harus diperbaiki terus menerus. Thaufik mengapresiasi berbagai tanggapan yang  disampaikan oleh peserta FGD. (Tim KIHI Kanwil SJB)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini