Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Makna Mendalam di Balik Sebuah Permainan
Muhammad Zulkifli
Rabu, 09 Oktober 2019   |   493 kali

Palembang – Pelatihan IHT yang diselenggarakan  Kanwil DJKN SJB dikemas dalam Lokakarya Peningkatan Soft Competency dilaksanakan selama dua hari, Senin 7 Oktober 2019 dan Selasa 8 Oktober 2019.  Hari pertama  kegiatan pelatihan IHT dimulai  pukul 15.30 WIB bertempat di Aula Kanwil DJKN SJB  dibuka oleh Thaufik Kepala Kanwil DJKN SJB. Dalam sambutannya Thaufik mengingatkan bahwa pada dasarnya setiap orang mempunyai soft competency. tinggal bagaimana seseorang itu melatih meningkatkan soft competency yang dimilikinya tersebut agar semakin optimal. Untuk itu dalam waktu yang sangat singkat, pelatihan IHT yang diberikan nara sumber dari Kantor Pusat DJKN dan BPPK/PPSDM agar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh pegawai Kanwil DJKN SJB. Menutup sambutannya, beliau berharap dengan semakin optimalnya soft and hard competency yang dimiliki pegawai, maka pelayanan kepada stakeholder akan semakin lebih baik lagi yang pada akhirnya dapat mewujudkan target kerja yang ditetapkan.

 

Nara sumber hari pertama kegiatan pelatihan IHT disampaikan oleh Feri Romadhon pelaksana Bagian Kepegawaian Sekretariat DJKN. Feri memberikan pelatihan terkait : Hard vs Soft Competency, Kompetensi Manajerial & Assessment Center, Manajemen Talenta, dan IKU Pengembangan Pegawai. Kegiatan hari pertama berakhir pada pukul 16.45 WIB.

 

Kegiatan IHT tidak berakhir hari pertama yg dilaksanakan indoor, kegiatan dilanjutkan  pada hari kedua Selasa 8 Oktober 2019 yang diselenggarakan outdoor  di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang. Dengan semangat kebersamaan, t pukul 07.30 WIB seluruh pegawai yang sudah berkumpul di GKN Palembang untuk selanjutnya berangkat menuju TWA Punti Kayu Palembang. Dengan menempuh perjalanan selama lebih kurang 15 menit dengan jarak tempuh sekitar 7 KM, seluruh pegawai tiba di TWA Punti Kayu. Setelah panitia melakukan berbagai persiapan baik tempat, peralatan, dan lain-lain, kegiatan IHT pun dimulai. Tepat pada pukul 08.00 WIB, Thaufik Kepala Kanwil DJKN SJB membuka kegiatan IHT. Mengawali sambutan, Thaufik menyampaikan di tengah jadwal acaranya yang cukup padat beliau berupaya untuk hadir pada kegiatan outdoor sebagai wujud dukungan moril. Thaufik berpesan agar seluruh pegawai relaks dan santai  serta berperan aktif dalam kegiatan yang sifatnya outbond dan IHT ini dapat merupakan wujud dari kebersamaan dan kekompakan seluruh pegawai Kanwil DJKN SJB. Setelah Thaufik memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin dan dipandu oleh Tsabit.

 

Nara sumber pada hari kedua kegiatan pelatihan IHT dipandu oleh Arief Risman (Widyaiswara), Dian Irawan, dan Nyayu Fathonah pegawai dari BPPK/PPSDM. Nara sumber menjelaskan kegiatan outdoor atau dikenal dengan outbond  yang dikemas dalam permainan (game), namun dibalik permainan terkandung makna yang mencerminkan implementasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, di akhir permainan, nara sumber akan memberikan hadiah bagi masing-masing tim sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh nara sumber.

 

Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan outdoor/outbond sebanyak 49 orang, nara sumber kemudian membagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 11-12 orang.  Nara sumber meminta kepada kelompok untuk memberi nama kelompok dan slogan/teriakan/yel has kelompok masing-masing. Adapun kelompok yang ada terdiri dari : Kelompok I dengan nama “Mantul”;  Kelompok II dengan nama “PBB”; Kelompok III dengan nama “Mantap”; dan Kelompok IV dengan nama “Musi Jaya”.      

 

 

Setelah nama kelompok terbentuk serta yel-yel, maka permainan dimulai. Permainan (game) diawali dengan “Menyusun Piramida” dengan alat bantu berupa satu sumpit dan 11 baut. Setiap kelompok diminta untuk menyusun piramida baut setinggi mungkin. Permainan (game) kedua yaitu “Membuat Tiang Bendera” dengan alat bantu berupa tiga batang kayu, empat sumpit, tali plastik, tambang, dan kain. Setiap kelompok diminta untuk membuat tiang bendera setinggi mungkin dan mengerek atau mengibarkan benderanya hingga ke ujung tiang. Permainan (game) ketiga berupa “Menyusun Angka-angka” dengan alat bantu berupa kipas bertuliskan angka-angka mulai dari 0 sampai 9. Masing-masing orang dalam setiap kelompok (10 orang) memegang kipas bertuliskan nomor tersebut. Setiap kelompok diminta untuk menyusun angka-angka sesuai dengan permintaan nara sumber. Angka tersebut bisa berupa jutaan dan miliaran.

 

Selanjutnya permainan (game) keempat berupa “Melayani dan Dilayani”. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk peserta yang berperan sebagai pelayan dan orang yang dilayani. Selain itu juga diminta untuk membuat daftar pelayanan yang dapat diberikan kepada pihak/kelompok lainnya. Permainan (game) kelima yang memerlukan taktik dan strategi jitu berupa “Mendaki Puncak Gunung”. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk peserta yang berperan sebagai Ketua Tim, Bendahara, dan Dokter. Setiap kelompok dengan dipandu oleh nara sumber melakukan pendakian yang telah ditentukan oleh nara sumber dimana setiap pos pemberhentian nara sumber memberikan ”amplop jawaban” atas opsi/pilihan yang dipilih oleh kelompok. Permainan terakhir yang cukup memacu adrenalin yaitu berupa “Membawa Obor Api”. Dengan alat bantu berupa lilin, dan kain/selendang, masing-masing kelompok diminta untuk menunjuk peserta yang membawa dan melindungi obor sedangkan peserta lain berperan sebagai penerima obor tersebut. Pasukan pembawa obor diminta untuk membawa obor menyeberangi suatu daerah dan harus diserahkan kepada pasukan yang ada di seberangnya dalam keadaan hidup.  Dalam perjalanan membawa obor tersebut untuk diserahkan kepada pasukan penerima obor, akan ditemui berbagai hambatan yang cukup berat berupa serangan pihak lain yang berupaya untuk mematikan obor yang dibawa pasukan tersebut. 

 

Setelah seluruh permainan (game) dilakukan oleh peserta pelatihan IHT, nara sumber memberikan penjelasan bahwa tanpa disadari oleh seluruh peserta, permainan (game) yang diberikan oleh nara sumber merupakan manifestasi dari nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan. Bila nilai-nilai tersebut dijalankan dalam melaksanakan tugas kedinasan maka perwujudan dari seorang ASN Kementerian Keuangan dalam berinteraksi dan memberikan pelayanan kepada pengguna layanan (stake holder) dapat menjadi suatu kebanggaan bagi Kementerian Keuangan dan khususnya bagi unit DJKN. Mengakhiri kegiatan permainan (game), sesuai janjinya nara sumber mengumumkan kelompok yang berhak menjadi pemenang yaitu : Pemenang I Kelompok “Mantul”, Pemenang II Kelompok “PBB”, Pemenang III Kelompok “Mantap”, dan Pemenang IV Kelompok “Musi Jaya”.   

 

Sebagai penutup, mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan acara, pada pukul 14.30 WIB Bambang Sugianto Kepala Bidang KIHI menutup secara resmi Pelatihan IHT. Bambang atas nama Kepala Kanwil DJKN SJB mengucapkan terima kasih kepada nara sumber yang telah mendampingi dan memberikan materi yang sangat berharga. Kepada seluruh pegawai, Bambang pun memberikan apresiasi karena telah berpartisipasi aktif dalam pelatihan IHT. Bambang berharap pelatihan ini dapat bermanfaat demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. (Tim KIHI Kanwil DJKN SJB)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini