Palembang – Pelatihan
IHT yang diselenggarakan Kanwil DJKN SJB dikemas dalam Lokakarya
Peningkatan Soft Competency dilaksanakan
selama dua hari, Senin 7 Oktober 2019 dan Selasa 8 Oktober 2019. Hari pertama kegiatan pelatihan IHT dimulai pukul 15.30 WIB bertempat di Aula Kanwil DJKN
SJB dibuka oleh Thaufik Kepala Kanwil DJKN SJB. Dalam sambutannya
Thaufik mengingatkan bahwa pada dasarnya setiap orang mempunyai soft competency. tinggal bagaimana
seseorang itu melatih meningkatkan soft
competency yang dimilikinya tersebut agar semakin optimal. Untuk itu dalam
waktu yang sangat singkat, pelatihan IHT yang diberikan nara sumber dari Kantor
Pusat DJKN dan BPPK/PPSDM agar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh pegawai
Kanwil DJKN SJB. Menutup sambutannya, beliau berharap dengan semakin optimalnya soft and hard competency yang dimiliki pegawai,
maka pelayanan kepada stakeholder
akan semakin lebih baik lagi yang pada akhirnya dapat mewujudkan target kerja
yang ditetapkan.
Nara sumber hari pertama kegiatan pelatihan IHT disampaikan oleh
Feri Romadhon pelaksana Bagian Kepegawaian Sekretariat DJKN. Feri memberikan
pelatihan terkait : Hard vs Soft
Competency, Kompetensi Manajerial & Assessment
Center, Manajemen Talenta, dan IKU Pengembangan Pegawai. Kegiatan hari
pertama berakhir pada pukul 16.45 WIB.
Kegiatan IHT tidak berakhir hari pertama yg dilaksanakan indoor, kegiatan dilanjutkan pada hari kedua Selasa 8 Oktober 2019 yang diselenggarakan outdoor di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu Palembang. Dengan semangat kebersamaan, t pukul
07.30 WIB seluruh pegawai yang sudah berkumpul di GKN Palembang untuk selanjutnya berangkat menuju
TWA Punti Kayu Palembang. Dengan menempuh perjalanan selama lebih kurang 15
menit dengan jarak tempuh sekitar 7 KM, seluruh pegawai tiba di TWA Punti Kayu.
Setelah panitia melakukan berbagai persiapan baik tempat, peralatan, dan lain-lain,
kegiatan IHT pun dimulai. Tepat pada pukul 08.00 WIB, Thaufik Kepala Kanwil
DJKN SJB membuka kegiatan IHT. Mengawali sambutan, Thaufik menyampaikan di
tengah jadwal acaranya yang cukup padat beliau berupaya untuk hadir pada
kegiatan outdoor sebagai wujud
dukungan moril. Thaufik berpesan agar seluruh pegawai relaks dan santai
serta berperan aktif dalam kegiatan yang sifatnya outbond dan IHT ini dapat merupakan wujud dari kebersamaan dan
kekompakan seluruh pegawai Kanwil DJKN SJB. Setelah Thaufik memberikan
sambutan, acara dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin dan dipandu oleh
Tsabit.
Nara sumber pada hari kedua kegiatan pelatihan IHT dipandu oleh Arief Risman
(Widyaiswara), Dian Irawan, dan Nyayu Fathonah pegawai dari BPPK/PPSDM. Nara
sumber menjelaskan kegiatan outdoor atau
dikenal dengan outbond yang dikemas dalam permainan (game), namun dibalik permainan terkandung makna yang mencerminkan implementasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, di akhir permainan, nara
sumber akan memberikan hadiah bagi masing-masing tim sesuai dengan penilaian
yang dilakukan oleh nara sumber.
Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan outdoor/outbond sebanyak 49 orang, nara sumber kemudian membagi
menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 11-12 orang. Nara sumber meminta kepada kelompok untuk
memberi nama kelompok dan slogan/teriakan/yel has kelompok masing-masing.
Adapun kelompok yang ada terdiri dari : Kelompok I dengan nama “Mantul”; Kelompok II dengan nama “PBB”; Kelompok III
dengan nama “Mantap”; dan Kelompok IV dengan nama “Musi Jaya”.
Setelah nama kelompok terbentuk serta yel-yel, maka permainan dimulai.
Permainan (game) diawali dengan
“Menyusun Piramida” dengan alat bantu berupa satu sumpit dan 11 baut. Setiap
kelompok diminta untuk menyusun piramida baut setinggi mungkin. Permainan (game) kedua yaitu “Membuat Tiang
Bendera” dengan alat bantu berupa tiga batang kayu, empat sumpit, tali plastik,
tambang, dan kain. Setiap kelompok diminta untuk membuat tiang bendera setinggi
mungkin dan mengerek atau mengibarkan benderanya hingga ke ujung tiang. Permainan
(game) ketiga berupa “Menyusun Angka-angka”
dengan alat bantu berupa kipas bertuliskan angka-angka mulai dari 0 sampai 9.
Masing-masing orang dalam setiap kelompok (10 orang) memegang kipas bertuliskan
nomor tersebut. Setiap kelompok diminta untuk menyusun angka-angka sesuai
dengan permintaan nara sumber. Angka tersebut bisa berupa jutaan dan miliaran.
Selanjutnya permainan (game) keempat
berupa “Melayani dan Dilayani”. Setiap kelompok diminta untuk menunjuk peserta
yang berperan sebagai pelayan dan orang yang dilayani. Selain itu juga diminta untuk
membuat daftar pelayanan yang dapat diberikan kepada pihak/kelompok lainnya. Permainan
(game) kelima yang memerlukan taktik
dan strategi jitu berupa “Mendaki Puncak Gunung”. Setiap kelompok diminta untuk
menunjuk peserta yang berperan sebagai Ketua Tim, Bendahara, dan Dokter. Setiap
kelompok dengan dipandu oleh nara sumber melakukan pendakian yang telah
ditentukan oleh nara sumber dimana setiap pos pemberhentian nara sumber
memberikan ”amplop jawaban” atas opsi/pilihan yang dipilih oleh kelompok. Permainan
terakhir yang cukup memacu adrenalin yaitu berupa “Membawa Obor Api”. Dengan
alat bantu berupa lilin, dan kain/selendang, masing-masing kelompok diminta
untuk menunjuk peserta yang membawa dan melindungi obor sedangkan peserta lain
berperan sebagai penerima obor tersebut. Pasukan pembawa obor diminta untuk
membawa obor menyeberangi suatu daerah dan harus diserahkan kepada pasukan yang
ada di seberangnya dalam keadaan hidup.
Dalam perjalanan membawa obor tersebut untuk diserahkan kepada pasukan
penerima obor, akan ditemui berbagai hambatan yang cukup berat berupa serangan
pihak lain yang berupaya untuk mematikan obor yang dibawa pasukan
tersebut.
Setelah seluruh permainan (game)
dilakukan oleh peserta pelatihan IHT, nara sumber memberikan penjelasan bahwa
tanpa disadari oleh seluruh peserta, permainan (game) yang diberikan oleh nara sumber merupakan manifestasi dari
nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi,
Pelayanan, dan Kesempurnaan. Bila nilai-nilai tersebut dijalankan dalam
melaksanakan tugas kedinasan maka perwujudan dari seorang ASN Kementerian
Keuangan dalam berinteraksi dan memberikan pelayanan kepada pengguna layanan (stake holder) dapat menjadi suatu
kebanggaan bagi Kementerian Keuangan dan khususnya bagi unit DJKN. Mengakhiri
kegiatan permainan (game), sesuai
janjinya nara sumber mengumumkan kelompok yang berhak menjadi pemenang yaitu : Pemenang
I Kelompok “Mantul”, Pemenang II Kelompok “PBB”, Pemenang III Kelompok
“Mantap”, dan Pemenang IV Kelompok “Musi Jaya”.
Sebagai penutup, mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan acara, pada pukul 14.30 WIB Bambang Sugianto Kepala Bidang KIHI menutup secara resmi Pelatihan IHT. Bambang atas nama Kepala Kanwil DJKN SJB mengucapkan terima kasih kepada nara sumber yang telah mendampingi dan memberikan materi yang sangat berharga. Kepada seluruh pegawai, Bambang pun memberikan apresiasi karena telah berpartisipasi aktif dalam pelatihan IHT. Bambang berharap pelatihan ini dapat bermanfaat demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. (Tim KIHI Kanwil DJKN SJB)