Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Identifikasi Masalah Dengan Manajemen Risiko
Jeaniva Thirza Tereshkova Najoan
Senin, 02 Oktober 2017   |   1628 kali

Manado - Sosialisasi Mitigasi Risiko dilaksanakan di Aula GKN Manado Lantai 6 pada Jumat (29/9/2017). Hadir dalam acara ini Kepala Kanwil DJKN Suluttenggomalut, para Kepala Bidang beserta staf, Kepala Seksi KI beserta staf KPKNL se-Kanwil DJKN Suluttenggomalut. Sedangkan Narasumber kegiatan dari Bagian OKI Kantor Pusat DJKN.

Risiko adalah hal-hal negatif, atau berdampak negatif yang kemungkinan terjadi dan berpengaruh bagi organisasi. “Mari jadikan Manajemen Risiko sebagai budaya kita, sebagai alat pertimbangan kita, pertimbangan bagi pimpinan kita dalam mengambil keputusan juga menjadi alat kita untuk mencapai target kinerja serta sasaran organisasi,” ujar Ferdinan membuka kegiatan.

Lebih lanjut, Ferdinan menyampaikan bahwa penggerak utama dalam melaksanakan Manajemen Risiko adalah setiap SDM yang ada pada organisasi itu sendiri. “Sebagai bagian dari budaya organisasi, Manajemen Risiko diharapkan tidak hanya menjadi perhatian pimpinan, menjadi tugas bidang KIHI atau Seksi KI, tapi juga menjadi perhatian bagi seluruh bidang, seluruh seksi dan seluruh pegawai,” ujar Ferdinan.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat membuka wawasan kita mengenai proses Manajemen Risiko, sehingga tujuan dan manfaat dari penerapan Manajemen Risiko ini benar-benar tercapai dan dapat membantu kita mencapai semua sasaran organisasi khususnya, dan Kementerian Keuangan umumnya” tegas Ferdinan menutup sambutan hari pertama.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan Manajemen Risiko. Menurut Ahmad Taufikur Rahman, pelaksana pada Bagian OKI Kantor Pusat DJKN ini, Manajemen Risiko bermanfaat untuk mengurangi kejutan (surprises), meningkatkan kesempatan memanfaatkan peluang, kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja, hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan, kualitas pengambilan keputusan, reputasi organisasi, rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai serta meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi.

Selanjutnya, dalam paparan Rahman menjelaskan budaya sadar risiko terletak pada komitmen pimpinan untuk mempertimbangkan risiko dalam setiap pengambilan keputusan, komunikasi yang berkelanjutan kepada seluruh jajaran organisasi mengenai pentingnya manajemen risiko, penghargaan terhadap mereka yang dapat mengelola risiko dengan baik dan pengintegrasian manajemen risiko dalam proses organisasi.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari (28-29 September 2017) ini, diisi dengan pemaparan dan dilanjutkan dengan tanya jawab dan sharing season. Antusias peserta terlihat saat mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab dan sharing season ini.

Mengakhiri kegiatan, Ferdinan berharap setiap proses bisnis dalam menyelesaikan laporan Manajemen Risiko ini didasarkan pada aturan dan SOP yang berlaku. “Dengan berakhirnya sosialisasi ini diharapkan, Kasi KI dan pelaksana pada masing-masing KPKNL dilingkungan Kanwil DJKN Suluttenggomalut mampu melakukan proses manajemen risiko secara cepat, benar dan lengkap.” tegas ferdinan sembari menutup kegiatan. (Tim KIHI)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini