Manado -
Sosialisasi
Mitigasi Risiko dilaksanakan di Aula GKN Manado Lantai 6 pada Jumat
(29/9/2017). Hadir dalam acara ini Kepala Kanwil DJKN
Suluttenggomalut, para Kepala Bidang beserta staf, Kepala Seksi KI beserta staf KPKNL se-Kanwil DJKN Suluttenggomalut. Sedangkan Narasumber kegiatan
dari Bagian OKI Kantor Pusat DJKN.
Risiko adalah hal-hal
negatif, atau berdampak negatif yang kemungkinan terjadi dan berpengaruh bagi
organisasi. “Mari jadikan Manajemen Risiko sebagai budaya kita, sebagai alat
pertimbangan kita, pertimbangan bagi pimpinan kita dalam mengambil keputusan
juga menjadi alat kita untuk mencapai target kinerja serta sasaran organisasi,”
ujar Ferdinan membuka kegiatan.
Lebih lanjut,
Ferdinan menyampaikan bahwa penggerak utama dalam melaksanakan Manajemen Risiko
adalah setiap SDM yang ada pada organisasi itu sendiri. “Sebagai bagian dari
budaya organisasi, Manajemen Risiko diharapkan tidak hanya menjadi perhatian
pimpinan, menjadi tugas bidang KIHI atau Seksi KI, tapi juga menjadi perhatian
bagi seluruh bidang, seluruh seksi dan seluruh pegawai,” ujar Ferdinan.
“Semoga dengan adanya kegiatan
ini, dapat membuka wawasan kita mengenai proses Manajemen Risiko, sehingga
tujuan dan manfaat dari penerapan Manajemen Risiko ini benar-benar tercapai dan
dapat membantu kita mencapai semua sasaran organisasi khususnya, dan
Kementerian Keuangan umumnya” tegas Ferdinan menutup sambutan hari pertama.
Kegiatan dilanjutkan dengan
pemaparan Manajemen Risiko. Menurut Ahmad Taufikur Rahman, pelaksana pada Bagian
OKI Kantor Pusat DJKN ini, Manajemen Risiko bermanfaat untuk mengurangi kejutan
(surprises), meningkatkan kesempatan
memanfaatkan peluang, kualitas perencanaan dan pencapaian kinerja, hubungan
yang baik dengan pemangku kepentingan, kualitas pengambilan keputusan, reputasi
organisasi, rasa aman bagi pimpinan dan seluruh pegawai serta meningkatnya
akuntabilitas dan governance organisasi.
Selanjutnya, dalam
paparan Rahman menjelaskan budaya sadar risiko terletak pada komitmen pimpinan
untuk mempertimbangkan risiko dalam setiap pengambilan keputusan, komunikasi
yang berkelanjutan kepada seluruh jajaran organisasi mengenai pentingnya
manajemen risiko, penghargaan terhadap mereka yang dapat mengelola risiko
dengan baik dan pengintegrasian manajemen risiko dalam proses organisasi.
Kegiatan yang berlangsung selama 2
hari (28-29 September 2017) ini, diisi dengan pemaparan dan dilanjutkan dengan tanya jawab dan sharing season. Antusias peserta
terlihat saat mengajukan pertanyaan dalam sesi tanya jawab dan sharing season ini.
Mengakhiri kegiatan,
Ferdinan berharap setiap proses bisnis dalam menyelesaikan laporan Manajemen Risiko
ini didasarkan pada aturan dan SOP yang berlaku. “Dengan berakhirnya