Setiap insan yang hidup pasti akan kembali ke Yang MahaKuasa. Kepergian seseorang yang kita sayangi meninggalkan luka terdalam bagi saudara atau kerabat terdekat. Hari Sabtu (25/12) pukul 19.05 WITA telah berpulang salah satu pegawai terbaik, rekan, dan sahabat kami, Bapak Amrulla Adam, S.H.

Pria yang sehari-hari disapa dengan panggilan Pak Ula, menutup usianya pada umur 51 tahun. Beliau merupakan sosok yang ceria, penyayang, sabar, dan ramah kepada seluruh pegawai hingga tenaga honorer dan cleaning service di kantor. “Dalam hal lain di luar pekerjaan, kami adalah teman diskusi yang asyik. Meskipun kami berbeda generasi, tapi kami selalu dapat bercerita dan bersendau gurau dengan lebih santai. Kami selalu saling menghormati, saya menghormati beliau sebagai seseorang yang lebih dituakan dan beliau menghormati saya sebagai Kepala Seksinya” ujar Sustiyaningsih, Kepala Seksi Piutang Negara.

Sebagai satu-satunya jurusita di KPKNL Makassar, beliau merupakan kunci keberhasilan tercapainya target pada seksi piutang negara. Anin, panggilan akrab sehari-hari Kepala Seksi Piutang Negara mengatakan dalam hal pekerjaan, Pak ulla adalah sosok yang ulet, pekerja keras, mau belajar dan berusaha, sangat antusias terhadap pencapaian target, dan meskipun beliau senior tapi beliau selalu senang dan ikhlas mendapatkan instruksi darinya meskipun dia adalah juniornya.

Mengawali karir sebagai tenaga honorer pada tahun 1994, kemudian diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara (KP3N) Makassar pada tahun 1999, Pak Ula memiliki riwayat pekerjaan sebagai berikut:

1.    Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara Makassar (1999-2002)

2.    Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Makassar (2002-2005)

3.    Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Parepare (2005-2007)

4.    Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Palopo (2007-2013)

5.    Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (2013-2020)

6.    Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar (2020-2021)

“Pak Ulla adalah pribadi yang sangat-sangat baik, ramah, dan lembut. Kalau dimintai tolong, beliau tidak akan pernah berkata ‘tidak’. Dengan senang hati beliau akan membantu kami bahkan beliau sendiri yang menawarkan bantuan. Beliau sangat ramah kepada semua orang, bahkan beliau yang notabene seorang jurusita sangat pintar untuk mengubah situasi dari yang tegas menjadi ramah dengan tujuan agar penanggung utang mau menyelesaikan utangnya dengan hati ikhlas.

Pak Ulla, kebaikanmu akan selalu kami kenang selamanya. Semua orang merasa kehilanganmu, saudara, sahabat, teman, bahkan para stakeholder (penyerah piutang dan penanggung utang) juga turut mengucapkan bela sungkawa. Kepergianmu bagai mimpi untuk kami.” ujar Anin. (NSD)