Makassar-Sebagai
upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan pegawai serta implementasi dari
kegiatan pembinaan mental, Kanwil DJKN Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
secara rutin melaksanakan kegiatan pembinaan mental untuk seluruh pegawai yang
dibagi berdasarkan kegiatan kelompok sesuai dengan agama masing-masing pegawai.
Untuk kegiatan pembinaan mental agama Islam, agama Kristen, agama Katholik, dan
agama Hindu masing-masing bidang pembinaan agama telah terdapat koordinator
bidang serta jadwal rutin pelaksanaan kegiatan pembinaan mental untuk diikuti
pegawai. Pada Kamis (06/05), kegiatan pembinaan mental bagi pegawai beragama
Islam dilaksanakan di Kanwil DJKN Sulseltrabar dengan diikuti pegawai muslim
dan muslimah serta mendapat arahan dari Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar, Ekka
S. Sukadana.
Dalam
kegiatan pembinaan mental, Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar membuka dengan
ucapan syukur bahwa seluruh pegawai masih diberikan kesehatan serta nikmat iman
untuk dapat terus menjalani kehidupan selama. Ekka juga menyampaikan bahwa
setelah mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dapat diukur keimanan dan
ketauhidan seseorang. Keimanan yang kuat ditunjukkan dengan bergetarnya hati
seseorang apabila mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an secara langsung. Hal
tersebut juga sebagai pengingat, bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW.
Ekka
berpesan, meskipun terdapat perkembangan teknologi yang memudahkan untuk
membaca Al-Qur’an melalui gadget atau telepon seluler, namun seluruh pegawai
diharapkan tetap menghormati dan menjaga kesucian Al-Quran digital tersebut
dengan tetap menghormati dan tidak melakukan hal-hal yang bersifat merendahkan
Al-Qur’an digital tersebut, seperti menyimpan telepon seluler di bagian
belakang tubuh dan tidak membawanya ke kamar kecil.
Besarnya
nikmat yang telah diterima manusia juga menjadi salah satu hal yang diingatkan
Ekka. “Kita telah menerima nikmat yang sangat besar, namun nikmat tersebut
jangan dihitung dan diukur dengan perhitungan matematis”, ucap Ekka. Sebagai
contoh, nikmat sehat dan umur tidak dapat dihitung secara kuantitatif. Dengan
cara pandang tersebut maka seluruh pegawai diharapkan untuk terus menjaga
kesehatan, serta mensyukurinya melalui menjaga kesehatan masing-masing.
Keterbatasan
akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir mengakibatkan pegawai tidak dapat
menjalankan hari raya Idul Fitri bersama keluarga nantinya. Namun demikian,
Ekka berpesan untuk terus bersabar dan menjalankan peraturan yang telah
ditetapkan terkait pembatasan perjalanan selama ini. Rasa sabar dan syukur
tersebut nantinya akan menjadi penguat disaat seluruh pegawai dapat berkumpul
bersama keluarga. Ekka berharap seluruh pegawai untuk dapat menjaga protokol
kesehatan serta terus berdoa dan beribadah agar terus mendapatkan nikmat sehat.
Dalam
menjalankan hidup, selama ini tidak terlepas dari tuntutan pekerjaan. Namun
demikian, diharapkan dapat terus menjaga keseimbangan antara kehidupan dengan
pekerjaan sehingga tercapai work life balance. Keseimbangan dalam kehidupan dan
pekerjaan diwujudkan dengan rasa syukur dan ikhlas yang mendominasi kehidupan.
Tanpa rasa syukur dan ikhlas, seluruh pegawai tidak dapat menjalani kehidupan
dan pekerjaan secara tenang. Berkaitan makna syukur tersebut, Ekka juga
mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk senantiasa bersyukur dan ikhlas dalam
kehidupan dan pekerjaan.
Sebagai
perwujudan rasa syukur, seluruh pegawai Kanwil DJKN Sulseltrabar telah
menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dibagikan kepada saudara yang
membutuhkan melalui pembagian bingkisan. Bingkisan tersebut bukan merupakan
bentuk gratifikasi namun merupakan pemberian ikhlas yang berasal dari sebagian
pendapatan pegawai untuk dibagikan kepada yang berhak. Ekka berpesan, “Santunan
untuk sesama sebagai bagian dari rasa syukur, bahwa apabila kita merasa
bersyukur maka akan semakin ditambah rasa syukur kita.”
Disamping
bentuk rasa syukur, pemberian bingkisan sebagai bentuk edukasi kepada seluruh
pegawai bahwa rasa kebersamaan yang dimiliki dapat dibagikan kepada pegawai
lain tanpa melihat adanya sekat agama dan status kepegawaian. Kegiatan berbagi
melalui pemberian bingkisan diharapkan juga semakin mempererat rasa
persaudaraan sesama manusia tanpa melihat agara, ras, dan status sosial.
Penyisihan
sebagian pendapatan untuk dibagikan kepada pihak yang berhak tersebut,
menunjukkan tidak adanya sekat antara pegawai di kanwil serta implementasi
terhadap kompetensi sosial kultural. Pembagian bingkisan diberikan tidak hanya
kepada pegawai muslim, namun juga kepada pegawai non-muslim sebagai bentuk
syukur yang diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh pegawai tanpa memandang
sekat-sekat agama.
Pemberian
bingkisan secara simbolis diberikan Ekka kepada perwakilan cleaning service
yang bertugas pada Gedung Keuangan Negara II dengan didampingi oleh Kepala
Bagian Umum dan Kepala Bidang Penilaian. Penyerahan bingkisan kemudian
dilanjutkan oleh Kepala Bagian Umum, Kepala Bidang Penilaian, dan perwakilan
Kepala Bidang Lelang masing-masing kepada perwakilan cleaning service dan
perwakilan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri. Paket bingkisan selanjutnya
juga dibagikan kepada penerima yang berhak di panti jompo, pengemudi ojek
daring, dan pekerja yang membutuhkan lainnya. (Teks/Foto: Bidang KIHI Kanwil
DJKN Sulseltrabar)