Makassar – Kanwil DJKN Sulseltrabar hadir sebagai fasilitator dalam Pelatihan Lelang Objek Hak Tanggungan Tahun 2022 yang diadakan oleh Kanwil BNI 07 Makassar pada Senin (05/09) di Hotel Ibis Style Makassar. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas kunjungan pimpinan Kanwil BNI 07 Makassar ke Kanwil DJKN Sulseltrabar sebelumnya pada 31 Agustus 2022. Pembukaan pelatihan dihadiri Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar, Ekka S. Sukadana didampingi Kepala Bidang Lelang, Chairiah, Pimpinan Kanwil BNI 07 Makassar, Fasilitator dari Kanwil DJKN Sulseltrabar dan KPKNL Makassar serta peserta pelatihan yang merupakan pegawai BNI Wilayah 07 Makassar.

Dalam pemaparannya, Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar menguraikan lelang hak tanggungan serta kinerja lelang hak tanggungan tahun 2021 dan 2022.

“Sampai 31 Agustus 2022, komposisi pokok lelang hak tanggungan BNI sebesar 2,9 persen dari total pokok lelang hak tanggungan di Kanwil Sulseltrabar,” tutur Ekka. Demikian pula dengan porsi PNBP lelang hak tanggungan BNI terhadap PNBP lelang hak tanggungan di Kanwil Sulseltrabar yang kurang lebih merefleksikan hal serupa.

“Perlu sinergi dan kerja sama serta komitmen yang kuat antara DJKN dan BNI dalam upaya meningkatkan penerimaan negara khususnya PNBP Bea Lelang,” lanjut Ekka.

Pelatihan dibuka oleh Pimpinan Kanwil BNI 07 Makassar yang dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh pejabat fungsional Pelelang KPKNL Makassar. Dimas Novensastomo menjelaskan proses bisnis lelang eksekusi hak tanggungan dan Asriani Ningsih mempresentasikan permohonan lelang online. Selain itu, Kepala Seksi Bimbingan Lelang I, Idawati juga membawakan materi terkait peran Balai Lelang dalam penyelenggaraan lelang.

Di sela penyampaian materi, Kepala Bidang Lelang menekankan bahwa pelaksanaan lelang oleh DJKN hanya ada di lelang.go.id

“Mohon kerja sama dari teman-teman BNI menyebarluaskan kepada masyarakat terkait lelang.go.id dan agar berhati-hati terhadap penipuan lelang,” ungkap Chairiah.

Dalam tiap sesi pelatihan juga dibuka kesempatan untuk diskusi, sehingga peserta bisa menggali lebih dalam materi pelatihan. Juga dibahas permasalahan yang terjadi di lapangan, mencari solusi terbaik dan masukan untuk perbaikan kedepan. (CJ)