Di penghujung tahun anggaran 2021,
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan dialog akhir tahun
bersama perwakilan Kepala Kantor Perwakilan (Kakanwil) di enam regional yaitu
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua dan
Maluku pada Jumat (31/12). Kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia
dan diikuti oleh kantor wilayah Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia
melalui video conference. Melalui kegiatan tersebut Menkeu menyampaikan
apresiasi seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baik yang di
pusat dan daerah atas kinerjanya selama tahun 2021.
Kepala Kanwil DJKN
Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat, Ekka S. Sukadana mewakili kantor
regional Sulawesi dalam paparannya menyampaikan bahwa realisasi APBN Tahun 2021
regional Sulawesi mayoritas hijau atau telah mencapai target yang ditetapkan. Realisasi
kinerja penerimaan yaitu sebesar Rp24,05 triliun, dengan rincian sebesar
Rp11,36 triliun berkonsentrasi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan demikian
pula dengan realisasi belanja. Manfaat ekonomi dari sisi pengelolaan BMN pada
beberapa wilayah DJKN di Sulawesi juga meningkat pesat dari Rp158,6 triliun
naik hingga Rp321,8 triliun.
“Kami sangat
bersyukur dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024
bahwa di Sulawesi ini akan menjadi pusat pertumbuhan dan hub perdagangan di kawasan
timur Indonesia. Beberapa waktu lalu, Bapak Presiden telah meresmikan beberapa
infrastruktur meliputi bendungan, jalan, dan jembatan. Dan harapan kami
tentunya karena ini menyangkut perdagangan, kedepannya dapat dibangun
pelabuhan-pelabuhan di Sulawesi yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional,” ungkap Ekka.
Menanggapi hal
tersebut, Menkeu mengatakan bahwa pertumbuhan di Sulawesi sangat tinggi di atas
10 persen dan terjadi industrialisasi. Beberapa industri yang sangat besar di
Konawe dan di daerah lain menjadi satu pusat untuk hilirisasi. “Sulawesi itu
bisa menjadi satu hub yang komplit, hub perdagangan, industrialisasi,
hilirisasi, dan juga tourism. Jadi ini (Sulawesi) adalah suatu region
yang potensinya sangat luar biasa. Saya berharap rekan-rekan di Sulawesi dalam
membuat analisa ekonomi terhadap apa yang terjadi dan bagaimana APBN bisa
dimanfaatkan jauh lebih efektif,” tegasnya.
Terhadap beberapa
daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, Menkeu berharap APBN
sebagai uang negara dapat benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya serta bisa
membantu mereka yang masih tertinggal. Dalam pelaksanaan tugas di daerah,
Menkeu berharap sinergi dan kolaborasi lintas unit vertikal dapat terus
ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyampaian informasi atas
kebijakan terkait APBN dan keuangan negara kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan. “Bekerja bersama membuat dan membuahkan banyak sekali prestasi
yang luar biasa. Kemenkeu selalu bisa meningkatkan prestasi. Itu salah satu DNA
dan etos kerja kita dan itu diakui,” pungkas Menkeu.
Pada dialog akhir tahun tersebut, Menkeu yang didampingi Wamenkeu,
Suahasil Nazara beserta jajaran Kementerian Keuangan juga memberikan apresiasi
kepada pegawai berprestasi lingkup Kementerian Keuangan. Selain itu, Menteri
Keuangan juga menyampaikan agar tetap menjaga protokol kesehatan dan pemulihan
ekonomi. (Teks/foto: Bidang KIHI, Kanwil DJKN Sulseltrabar)