Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Koordinasi dan Penggalian Potensi lelang pada PT Bank BRI (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Dimas Aditya Saputra
Jum'at, 02 Agustus 2019   |   781 kali

RENCANA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS LELANG ATAS PERMOHONAN LELANG PT BANK BRI (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT 

JAYAPURA – (06/08/2019), Kepala Bidang Lelang, Aris Wibowo dan Kepala Seksi Bimbingan Lelang II, Frans Manobi Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Papua, Papua Barat dan Maluku, melakukan penggalian potensi pada Kanwil BRI Papua dan Papua Barat dan Kantor Cabang (Kanca) BRI Jayapura.

Penggalian potensi dilakukan dengan berkoordinasi langsung pada Kepala Bagian Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah (RPKB) Kanwil BRI Papua dan Papua Barat, Doni dan Manajer Marketing Kanca BRI Jayapura, Ruminto, dengan tujuan tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas lelang, melainkan juga mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada praktik di lapangan mengenai potensi lelang. Koordinasi dilakukan di ruang rapat Kanca BRI Jayapura pada pukul 09.30 WIT.

Menindaklanjuti data permohonan lelang Bank BRI wilayah Papua dan Papua Barat sampai  dengan bulan Juli 2019, Kepala Bidang Lelang Kanwil DJKN Papua, Papua Barat dan Maluku memaparkan bahwa dari total 47 (empat puluh tujuh) permohonan lelang yang diajukan oleh Kanca BRI Jayapura, Kanca BRI Sentani, Kanca BRI Abepura, Kanca BRI Timika dan Kanca BRI Merauke, hanya 5 (lima) permohonan yang laku dengan nilai total Rp. 3.191.000.000 (Tiga Milyar Seratus Sembilan Puluh Satu Juta Rupiah) sementara 28 (dua puluh delapan) permohonan lainnya berstatus tidak ada penawaran (TAP) dengan nilai Rp. 16.593.734.800 (Enam Belas Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Rupiah) dan 13 (tiga belas) sisanya berstatus batal.

Ruminto menjelaskan bahwa pada praktiknya, untuk menanggulangi debitur-debitur bermasalah terhadap pelunasan kredit, BRI berupaya mencari pembeli solusi terbaik tetap mengutamakan kepentingan nasabah yakni BRI memberikan kebebasan kepada nasabah untuk memilih penjualan di bawah tangan atau penjualan di muka umum (lelang).

Kemudian faktor lain seperti terbatasnya KJPP di Kota Jayapura (2 KJPP) yang menyebabkan tingginya biaya jasa penilaian dimana sesuai dengan ketentuan bahwa nilai jaminan di atas 1 (satu) Milyar wajib dinilai oleh KJPP, turut menghambat lancarnya proses permohonan lelang. Pihak BRI sampai dengan saat ini tetap mengutamakan penilaian dari KJPP di luar wilayah Papua dan Papua Barat sebagai mitra penilai.

Lebih lanjut, Kepala Bagian RPKB Kanwil BRI Papua dan Papua Barat menambahkan bahwa hal-hal seperti adanya itikad baik dari nasabah bermasalah untuk restrukturisasi kredit juga turut mempengaruhi tinggi rendahnya permohonan lelang.

Terlebih lagi, faktor geografi dan cuaca yang berpengaruh kepada tidak menentunya penerbangan di wilayah Papua dan Papua Barat. Sebagaimana diketahui jadwal penerbangan hanya pada jam-jam tertentu dan sangat tergantung cuaca di wilayah Papua dan Papua Barat yang sering berubah-ubah. Hal ini menyebabkan lelang batal karena tidak bisa hadirnya para pihak terkait lelang yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya, dalam hal percepatan pemenuhan kelengkapan dokumen permohonan lelang sebagai dasar penetapan lelang, perlu dilaksanakan koordinasi yang lebih intens antara Kanca BRI selaku Pemohon Lelang dan KPKNL Jayapura selaku Pelaksana Lelang. 

Selain itu, diharapkan pula pengawasan dan pembinaan dari/dengan Kanwil BRI Wilayah Papua dan Papua Barat serta Kanwil DJKN Papua, Papua Barat dan Maluku dalam rangka memonitor sejauh mana permohonan dan penetapan maupun pelaksanaan lelang tersebut.

 

~(Tim Lelang Papabaruku)

 

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini