Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
RAPBN 2020 Akan Diarahkan untuk Fokus pada Akselerasi Daya Saing SDM
Rio Hindersah
Selasa, 27 Agustus 2019   |   222 kali

Bandar Lampung - RAPBN 2020 merupakan momentum awal untuk pengembangan rencana pembangunan Indonesia guna menghasilkan negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.  

Pada tahap pertama menuju visi jangka panjang Indonesia ini, prioritas pembangunan akan diarahkan untuk meningkatkan pondasi daya saing sebagai landasan untuk pelaksanaan pembangunan selanjutnya.  

Hal ini dinyatakan oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Lampung, Alfiker Siringoringo dalam konferensi pers RAPBN 2020 di Aula Semergo Kanwil DJBP Provinsi Lampung, Jl. Cut Mutia Bandar Lampung pada hari Selasa (27/8/2019).

 

Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Kanwil DJPB Provinsi Lampung, selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan, Alfiker Siringoringo, Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung,  Eddi Wahyudi, Kepala Kanwil DJBC Sumbagbar, Yusmariza, dan Plh. Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, Thamrin. Hadir juga sebagai audience yaitu beberapa perwakilan pegawai Kementerian Keuangan Provinsi Lampung dan para pewarta dari berbagai media massa.


"SDM yang berkualitas merupakan modal penting dan era ekonomi berbasis iptek," kata Alfiker. Oleh karena itu, kebijakan RAPBN 2020 akan diarahkan untuk mendukung akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas SDM.

 

Menurutnya, berbagai kebijakan di bidang pendidikan harus siap pakai, kesehatan, dan perlindungan sosial juga akan dilakukan agar sumber daya dapat berkompetisi dengan kemajuan industri dan teknologi. "Membahas tantangan ekonomi ke depan semakin rumit dengan kehadiran Revolusi Industri 4.0.  Kebijakan pemerintah akan membahas penguatan kualitas SDM, infrastruktur untuk transformasi ekonomi," ujarnya.


Dalam kesempatan itu, melalui kebijakan fiskal pemerintah juga bertekad memberikan manfaat perekonomian Indonesia sebesar-besarnya kepada masyarakat secara lebih merata. Antara lain ditunjukkan melalui perbaikan target indikator kesejahteraan rakyat, seperti menurunnya angka kemiskinan, rasio gini, dan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM). "Pada 2020 mendatang tingkat kemiskinan akan diupayakan turun menjadi 8,5-9,0 persen dan tingkat pengangguran menjadi 4,8-5,1 persen," ucapnya.

 

Selanjutnya, dengan berbagai kebijakan anggaran yang ekspansif, terukur, dan terarah, pemerintah diharapkan dapat mencapai target RAPBN 2020 sebesar Rp 2.221,5 triliun. Sedangkan belanja negara ditargetkan sebesar Rp 2.528,8 triliun dengan defisit Rp 307,2 triliun.

 

Sementara, kinerja APBN 2019 di Lampung ditandai dengan jumlah realisasi yang sudah mencapai 53,95% dari total pagu Rp10,82 triliun. "Belanja pegawai memiliki realisasi terbesar 70,8%," kata Alfiker 

Di sisi lain, lanjutnya, penyerapan untuk belanja barang 49,7% dan belanja modal 41,41% yang masih harus digenjot. Penyerapan anggaran belanja tersebut masih terbilang dibawah target. Sebab, masih terdapat beberapa pekerjaan yang masih dalam proses lelang. "Untuk realisasi belanja modal yang rendah terjadi atas adanya pekerjaan yang baru mulai dilaksanakan. Sehingga, belum ada permintaan pembayaran kecuali uang muka," ujarnya sambil didampingi jajaran Kepala Kanwil dibawah Kementerian Keuangan.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini