Samarinda, Kanwil DJKN Kaltimtara kembali menggelar pembinaan online
melalui ZOOM dan YouTube Live bagi seluruh pegawai Kanwil dan KPKNL pada hari
Kamis (04/06).
Pembinaan online atau webinar kali ini mengambil tema “Fotografi
Jurnalistik”. Tema dipilih berdasarkan aspirasi dari para pegawai seksi HI
KPKNL binaan yang mencakup KPKNL Balikpapan, KPKNL Samarinda, KPKNL Tarakan,
dan KPKNL Bontang. Melalui webinar ini, diharapkan para pegawai khususnya pegawai
di seksi HI yang kerap berkutat dengan kamera bisa terbantu dalam menjalankan tusi
mereka dengan memahami dan mengoptimalkan fitur-fitur yang ada pada kamera.
Adalah Fransiskus Edy Santoso dan Irfan Bayu Pradhana, keduanya merupakan
fotografer Biro KLI, yang didapuk untuk menjadi pembicara pada webinar kali
ini. Pak Edy –begitu ia biasa disapa- memulai inti acara dengan menjelaskan
dasar-dasar fotografi seperti jenis dan fitur kamera serta macam-macam lensa.
Pria yang terjun di dunia komersial fotografi sejak tahun 1984 ini juga
menjelaskan pengaturan kamera yang meliputi ISO/ASA, white balance,
pencahayaan/exposure, diafragma/aperture, kecepatan rana/shutter speed, dan
fokus.
Tidak hanya aspek teknis, Edy menjebarkan pula aspek seni dari fotografi,
yaitu komposisi. “Kalau semua teknis seperti ISO, diafragma, dan shutter speed
sudah tepat, tapi komposisinya kurang tepat, hasil foto juga tidak akan
maksimal,”tuturnya. Komposisi memiliki elemen dan teorinya sendiri sebagai
panduan, dan bukan sebagai hal saklek yang harus selalu diikuti. “Seperti asal
katanya photos (cahaya) dan grafo (melukis), fotografi adalah seni. Seni
melukis dengan cahaya. Tidak ada benar salah, jadi jangan takut untuk terus
mencoba dan bereksperimen dengan hal-hal baru.”
Sementara itu, Bayu berbagi tips berkenaan dengan pengalamannya dalam dunia
fotografi jurnalistik sebagai salah satu fotografer Menteri Keuangan. Dalam
melakukan peliputan berita dan dokumentasi, diperlukan persiapan yang matang
mulai dari pra-event, event, dan post-event. Berawal dari penugasan pimpinan,
pria yang pernah beberapa kali menjadi panitia dan juri lomba foto ini kemudian
mengumpulkan informasi terkait acara dan pengecekan alat.
Pada saat event berlangsung, dalam mengambil gambar perlu diperhatikan
hal-hal penting seperti mempelajari informasi yang tersedia, percaya diri
dengan tetap menjaga sikap/manner, sabar dan tidak terburu-buru, tidak malas
bergerak untuk mencari variasi angle, serta mampu mengambil keputusan dengan
cepat. Hal-hal ini perlu dilakukan agar kita tidak kehilangan momentum.
Terakhir, Bayu menjelaskan tentang bagaimana melakukan pengolahan,
penyampaian, dan peyimpanan hasil dokumentasi yang merupakan bagian dari
post-event. “Dalam mengolah fotografi jurnalistik, tidak dibenarkan mengubah/menghilangkan
objek yang ada dalam foto. Jangan pula sembarangan mengirimkan hasil
dokumentasi karena tidak semua foto boleh dipublikasikan. Terakhir, jangan lupa
gunakan penamaan yang seragam dalam menyimpan foto agar mudah diakses,” pungkasnya.
(Bellisa/KIHI Kaltimtara)