Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Halal Bi Halal Kanwil DJKN Kaltimtara: Kembali ke Fitrah
Mohamad Fadli Surur
Senin, 24 Mei 2021   |   126 kali

Samarinda, Dalam rangkaian acara hari raya Idul Fitri Tahun 2021, Kanwil DJKN Kaltimtara menyelenggarakan acara Halal Bi Halal bagi seluruh pegawai DJKN lingkup Kaltimtara secara daring pada tanggal 17 Mei 2021.

Acara dimulai dengan sambutan oleh Kusumawardhani selaku Kepala Kanwil DJKN Kaltimtara. Dhani -panggilan akrabnya- membuka sambutannya dengan memberikan ucapan selamat Idul Fitri dan selamat Hari Kenaikan Isa Almasih yang kebetulan dirayakan di hari yang bersamaan. Secara pribadi ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan sekerja di Kanwil DJKN Kaltimtara.

Output Ramadhan adalah menjadi hamba Tuhan Yang Maha Esa yang bertakwa.Bertakwa adalah menjaga diri kita untuk selalu konsisten menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya. Perintah Tuhan YME sejalan dengan norma sosial dan tema silaturahmi kita saat ini, yaitu Aparatur Sipil Negara Bertakwa, Negeri Aman, Sehat, dan Sejahtera,” ungkapnya.

Kegiatan Halal bi Halal dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari pengisi acara Dr. Basrihan Noor M. Ag.Dalam ceramahnya ia menyampaikan bahwa setiap manusia sesungguhnya terlahir dlm kondisi fitrah, bersih, dan suci. “Maka di akhir Ramadhan kita mendapat ucapan yang intinya hanya dua, yang pertama adalah ucapan selamat idul fitri, yang kedua memohon maaf lahir dan batin . Selamat idul fitri artinya selamat kembali kepada fitrahmu , karena dahulu kita terlahir dalam kondisi fitrah. Kita yang benar-benar berpuasa dengan baik akan suci kembali seperti bayi yang baru terlahir dari rahim ibunya.”

“Memandang bayi dan anak-anak itu menyenangkan,” lanjutnya, karena fitrahnya masih utuh, tulus, polos, tidak memiliki persepsi negatif kepada orang di dekatnya, serta belumk terkontaminasi oleh pengaruh buruk lingkungan,. Selain itu, anak-anak adalah manusia-manusia jujur, belum tergores oleh kepentingan-kepentingan sekitar. Yang terakhir, anak-anak memiliki sifat yang mudah memaafkan. Jika mereka bertengkar di pagi hari, maka berbaikan di sore hari. Berbeda dengan orang dewasa karena fitrah kita yang mulai hilang dan luntur.”

Momen Ramadhan dan Syawal menjadi momen penyucian diri. Karena itu, hendaknya seperti anak-anak kita sebagai orang dewasa juga belajar untuk memaafkan meskipun berat, karena itu merupakan fitrah manusia. ”Karena menyimpan dendam sesungguhnya sama dengan menyimpan penyakit,” pungkasnya. (Bellisa/Kanwil DJKN Kaltimtara)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini