Pademi virus
covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 1 tahun sejak tahun 2020 yang
lalu telah banyak merubah tatanan kehidupan sehari-hari. Misalnya
diberlakukannya work from home pada
perkantoran, PSBB hingga PPKM pada masyarakat luas di Indonesia. Hal ini
menyebabkan kegiatan sehari-hari terasa jadi lebih monoton karena ruang
gerak kita yang saat ini dibatasi. Bagi sebagian orang mungkin masih tidak
terbiasa untuk bekerja dari rumah dan merasa tidak nyaman dengan kebijakan
tersebut.
Bekerja dari rumah mungkin akan mengalami beberapa kendala,
seperti fokus kita akan terpecah antara
pekerjaan rumah dan segudang pekerjaan kantor yang menumpuk. Apalagi melihat
rumah yang masih berantakan tetapi masih ada pekerjaan kantor yang menanti
untuk dikerjakan, hal ini pasti akan
membuat fokus kita terpecah. Jika keadaan seperti ini terus berlarut, maka akan
berpengaruh pada work life balance.
Apa sih work life balance itu? Dan
bagaimana agar work life balance
tetap terjaga di masa pandemi saat ini?
Menurut teori dari Fisher dkk. (2009), work life balance merupakan upaya seseorang untuk menyeimbangkan
dua peran atau lebih yang dijalaninya. Work
life balance dirasakan ketika seseorang merasa puas dengan keadaan yang
tengah dijalaninya.
Selain merasa puas, Guest (2002) mengungkapkan bahwa work life balance adalah keadaan dimana
individu memiliki waktu yang cukup untuk memenuhi komitmen di tempat kerja
maupun di rumah, sehingga meminimalisir terjadinya konflik peran, yaitu konflik
yang diakibatkan tidak terpenuhinya salah satu peran baik peran sebagai anggota
keluarga atau teman maupun peran sebagai pekerja. Dampak positif dari tingkat work life balance yang baik adalah
individu dapat merasakan peningkatan well-being
dan self-fulfilment dalam diri.
Jika work-life balance
diabaikan, berbagai gangguan psikologis seperti depresi ringan hingga gangguan
depresi mayor, burn out, dll. bisa
muncul.
Lalu bagaimana kita dapat menjaga work life balance di masa pandemi ini. Berikut beberapa tips yang
mungkin dapat di praktikan dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Bangun tidur dan tidur seperti
saat hari normal
Disaat pandemi covid 19 yang diberlakukannya work from home banyak dari kita merasa bermalas-malasan untuk bangun di pagi hari karena berpikir tidak perlu bersiap-siap untuk ke kantor ataupun keluar rumah. Hal ini tentu salah besar, sekali pun dalam keadaan work from home kita wajib berkatifitas di rumah seperti sebelum terjadi pandemi. Melakukan persiapan seperti mandi pagi dan berpakaian rapi layaknya seperti bekerja di kantor.
2.
Buat jadwal kegiatan
Membuat jadwal kegiatan secara detail dapat membantu kita dapat lebih fokus dalam mengerjakan tugas dan meminimalisir gangguan diluar pekerjaan.
3. Buat working space dirumah
Saat bekerja dikantor kita terbiasa
meggunakan meja dan kursi ataupun coworking space
sebagai sebagai area khusu bekerja. hal
ini juga dapat dipraktikan dirumah dengan menempatkan sebuah working space
di dalam rumah yang membatasi antara area keluarga dan area bekerja kita. Sehigga dapat mengurangi adanya gangguan dari anggota keluarga sehingga kita lebih fokus.
4.
Keluar rumah setelah lelah
bekerja
Setelah penat seharian bekerja, sempatkanlah waktu untuk keluar ruangan dan menghirup udara segar. Tidak perlu jauh-jauh cukup di area teras rumah atau taman rumah sudah cukup untuk meredakan kepenatan di depan laptop. Berjalan-jalan disekitar rumah di pagi atau sore hari sembari menyapa tetangga atau ngobrol dengan anggota keluarga lain juga baik untuk dilakukan. Dengan melihat objek yang hijau dan segar, bisa membantu mata kita untuk beristirahat sejenak dari layar laptop. Selain itu, jalan-jalan juga dapat merilekskan sejenak pikiran sehingga membantu otak kita lebih produktif setelahnya.
5.
Komunikasikan perasaan dan
kondisi
Bersikap terbuka dan jujur tentang perasaan atau kondisi yang tengah
dihadapi, sangatlah penting untuk mencegah burnout selama bekerja dari rumah.
Selama masa pembatasan sosial, komunikasi yang baik menjadi hal yang sangat
penting, karena selama bekerja jarak jauh kita hanya bisa berinteraksi via
daring. Dengan mengkomunikasikan perasaan dan kondisi, atasan atau rekan kerja
kita dapat mengetahui jika kita mengalami kesulitan dalam mengelola tugas
sehingga dapat bersama-sama menemukan solusi terbaik. Selain itu, komunikasi
dengan keluarga juga perlu dibangun, agar anggota keluarga lain mengetahui jika
kita sedang mengerjakan tugas penting sehingga tidak akan mengganggu kegiatan
kerja kita. Jadi jangan sampai kamu merasa burnout hanya karena kurang
komunikasi ya!
Nah itu dia beberapa tips untuk menjaga work life balance di masa pandemi yang bisa kita praktekkan di
kehidupan sehari-hari kita. Dengan berusaha untuk menjaga keseimbangan antara
kehidupan kerja dengan pribadi, secara tidak langsung akan turut meningkatkan well-being sekaligus produktivitas kita
selama bekerja.
Penulis: Aulia Zettira ,Kanwil DJKN
Kaltimtara)