Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun DJKN ke 13 dan
bersamaan dengan perayaan Bulan Peduli Down Syndrome, pada hari Minggu,
(27/10), bertempat di aula Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah
diselenggarakan kegiatan Parenting bersama dengan Persatuan Orang Tua Anak Down
Syndrome Kalimantan Selatan, adapun pembicara dalam acara yang bertajuk “Peran
Orang Tua dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Surga” ini adalah Drg. Didi
Dahlan A dan Haerati Amd. Ft, Ketua Ikatan Fisioterapi Anak Indonesia
Kalimantan Selatan. Turut hadir dalam acara ini Walikota Banjarbaru, Nadjmi
Adhani bersama dengan Keluarga Besar Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome
Kalimantan Selatan.
Dikutip
dari Jurnal Anatomi Indonesia, Down syndrome merupakan kelainan genetik yang cukup
sering terjadi. Data WHO memperkirakan 3000 hingga 5000 bayi terlahir dengan
kondisi ini setiap tahunnya. Dengan penanganan yang tepat, penderita dapat
hidup dengan sehat dan mampu menjalani aktivitas dengan mandiri, walaupun
kelainan belum dapat disembuhkan. Down
syndrome terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom
nomor 21. Kromosom atau struktur pembentuk gen normalnya berpasangan, dan
diturunkan dari masing-masing orang tua. Ada beberapa faktor yang berisiko
menimbulkan salinan ekstra pada kromosom 21, antara lain ibu sudah cukup
berumur saat hamil atau memiliki penderita Down
syndrome lain dalam keluarga.
Satriotomo, Kepala Bidang Lelang, mewakili Kepala Kanwil
DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah menyampaikan bahwa sebagai instansi vertikal
di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan selain
memiliki tugas melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian,
evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan
lelang juga mempunyai fungsi untuk Penguatan Implementasi Pengarusutamaan
Gender (PUG) di lingkungan DJKN. PUG bukan hanya terkait kesetaraan hak dan
kewajiban antara laki-laki dan perempuan saja, namun lebih dari itu, tujuan
akhir dari PUG tersebut ialah transformasi dari keadaan yang belum/tidak setara
dalam hak dan kondisi sosial shingga menjadi setara. Pleh karena itu, Kanwil
DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah harus mampu berperan dan berpartisipasi
dalam setiap kegiatan di lingkungan kerjanya. “PUG dibutuhkan agar pencapaian
kesetaraan dan peningkatan akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat dapat
terlaksana, oleh karena itulah, kami, Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah
mendukung terlaksananya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam
mendukung terwujudnya persamaan/kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat,
khususnya persamaan/kesetaraan Anak Berkebutuhan Khusus.” jelas Satriotomo.
“Bulan Oktober sebagai bulan peduli Down Syndrome
merupakan momen bagi kita untuk menghapus stigma negatif dan perilaku
diskriminatif terhadap penyandang Down Syndrome.” tegas Wali Kota Banjarbaru,
Nadjmi Adhani dalam sambutan pada acara ini. Disampaikan pula olehnya bahwa
Pemerintah Banjarbarumenyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya
kepada Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah yang telah berkenan menjadi
tuan rumah kegiatan ini.
Dalam acara ini, anak-anak Down Syndrome yang tergabung
dalam Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome (PIK
POTADS) Kalimantan Selatan juga menampilkan keahlian dalam menari dan menyanyi.