Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Kegiatan On-site Visit IP BMN PKP2B PT. Adaro Indonesia
N/a
Senin, 18 November 2013   |   1972 kali

Banjarbaru, Kalsel – Penatausahaan Barang Milik Negara  (BMN) yang berasal Kontraktor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) akan digunakan dalam rangka penyusunan neraca Pemerintah Pusat periode pelaporan semesteran dan pengamanan administrasi terhadap BMN.

Penatausahaan BMN yang berasal dari PKP2B diimplementasikan melalui kegiatan penertiban BMN yang berasal dari PKP2B yang bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan BMN yang tertib efektif,efisein dan akuntabel baik secara administrasi, fisik maupun hukum, demikian yang diungkapkan Kepala Subdirektorat Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (PNKNL) I Eka Sukanda dalam pertemuan dengan PT Adaro Indonesia di Kota Tanjung Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan onsite visit ke lokasi Penambangan Batubara pada intinya adalah dalam rangka memastikan konsep Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang berisikan pedoman pelaksanaan inventarisasi dan penilaian BMN yang berasal dari PKP2B dapat applicable. Penilaian aset Barang Milik Negara pada Kontraktor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dilakukan untuk tujuan pencatatan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), dan menentukan nilai wajar Barang Milik Negara pada kontraktor PKP2B demikian ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi di tambang batubara (daerah tutupan). Batubara di tambang tutupan termasuk golongan menengah dan wilayah tambang batubara PT Adaro Indonesia berada di wilayah Tabalong dan Balangan, batubara tersebut kemudian di angkut melalui jalan darat menuju desa Kelanis dengan jarak tempuh ± 73 km yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah untuk dikecilkan ukurannya dan dikirim lagi menggunakan kapal (trasportasi sungai) menuju lokasi pengiriman ke wilayah Indonesia termasuk untuk batubara yang dikirim ke luar negeri seperti Taboneo dan IBT (Indonesia Bulk terminal) untuk diangkut menggunakan kapal yang lebih besar. Komposisi batubara PT Adaro Indonesia adalah 30 % untuk keperluan domestik dan 70 % untuk keperluan ekspor, demikian ungkap Priyadi Kepala teknis batubara PT.Adaro Indonesia.

Kegiatan onsite visit kemudian dilanjutkan dengan mendatangi kantor lama PT Adaro di Dahai, lokasi Crushing plant dan Pelabuhan muat Batubara di tepi Sungai Barito Desa Kelanis Kabupaten Barito Selatan, serta kegiatan operasional batubara dari mulai menggarap sampai siap dipasarkan. (Teks: Heldi Muslih/Deni Atif Hidayat, Foto:  Deni Atif Hidayat)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini