Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Selatan dan Tengah, Ferdinan Lengkong, pada hari Selasa (06/10) melakukan kunjungan kerja ke beberapa satuan kerja, dalam rangka koordinasi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Selatan dan Tengah. Kunjungan kerja diawali di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin, dengan didampingi Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Banjarmasin, Sugeng Harijadi. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin, Hanetje Gustaf Kakerissa beserta jajarannya menyambut hangat kunjungan tersebut di Aula Kantor Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin.

     Ferdinan Lengkong menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin, atas kegiatan Penetapan Status Penggunaan yang telah mencapai 93% dari jumlah Barang Milik Negara, dengan nilai perolehan sebesar Rp 96.427.639.833,00 dari total nilai perolehan sebesar Rp 97.928.412.121,00. Disamping itu, terdapat kenaikan nilai aset hasil revaluasi Barang Milik Negara pada satuan kerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin, dari semula senilai Rp 9,8 Miliar, menjadi Rp 38,4 Miliar.

     Kunjungan kerja kemudian dilanjutkan ke satuan kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan. Selain mensosialisasikan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, seperti pengelolaan kekayaan negara, piutang negara, penilaian, dan lelang, Ferdinan Lengkong secara khusus juga menyampaikan apresiasinya terhadap capaian kegiatan Penetapan Status Penggunaan sebesar 86,23 % dari jumlah Barang Milik Negara yang ada. Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan, Usdek Rahyono berkesempatan hadir untuk menyambut kunjungan kerja tersebut.

     Kegiatan koordinasi dengan melakukan kunjungan kerja ke berbagai satuan kerja, akan diagendakan secara berkala, mengingat kordinasi merupakan salah satu sarana untuk menjalin sinergi, guna mencapai tujuan orgainisasi secara optimal.