Sebagai rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Oeang ke-73, 4
(empat) unit Eselon I Kementerian Keuangan Perwakilan Wilayah Kalimantan
Selatan mengadakan Seminar bertajuk Maju Bersama Menghadapi Tantangan
#KalimantanUntukIndonesia pada Rabu (16/10) di Aula KPPBC TMP B Banjarmasin.
Dalam Seminar ini dibagi atas 2 (dua) sesi, dimana sesi 1 membahas mengenai
APBN 2020 Nasional dan Pengelolaan BMN, sesi 2 membahas mengenai isu-isu
strategis seperti praktik Joint Operation
oleh Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai di Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan
Kementerian Keuangan Wilayah Kalimantan Selatan, HB Wicaksono mengatakan,
Seminar Hari Oeang pada 2019 dengan tema Maju Bersama Menghadapi Tantangan
ditujukan untuk menghadapi tantangan yang sedang dihadapi oleh Indonesia untuk
mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Arah APBN sebagai instrumen fiskal di
awal 2020 difokuskan untuk mengatasi permasalahan dasar di bidang pendidikan
dan kesehatan sehingga bisa menghasilkan generasi penerus yang dapat mewujudkan
generasi emas 2045," ujarnya.
Dalam sambutannya pula beliau menyebutkan pentingnya
Data bagi sebuah organisasi, “Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Pada
Sidang MPR 16 Agustus 2019 bahkan menyebutkan jika data adalah jenis kekayaan baru bangsa Indonesia,
kini data lebih berharga dari minyak. Data memiliki fungsi yang sangat strategis yakni, sebagai dasar
untuk membuat suatu perencaan, dasar untuk membuat keputusan, sebagai alat
pengendali terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dan sebagai dasar evaluasi suatu
kegiatan. Oleh karena itu data sangat penting dalam pengelolaan suatu
organisasi atau pemerintahan. Oleh
karenanya kita sebagai institusi Kementerian Keuangan harus sama-sama memiliki
kesadaran akan pentingnya data ini." kata Wicaksono.
Pada paparan terkait APBN 2020 dijelaskan
mengenai risiko dan tantangan yang harus dihadapi, antara lain : keterlambatan
pertumbuhan perekonomian global baik karena pelemahan pertumbuhan mitra dagang
utama, penurunan harga komoditas global, maupun adanya kekhawatiran di pasar
keuangan. Untuk wilayah Kalimantan Selatan, misalnya, sebagai wilayah yang
sangat bergantung pada komoditi batu bara harus memiliki strategi menghadapi
semakin menurunnya harga jual batu bara serta larangan ekspor di beberapa
negara.
Untuk pembahasan pengelolaan BMN, yang dipaparkan oleh Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah, Ferdinan Lengkong, bahwa fungsi BMN tidak sebatas mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, namun diarahkan untuk kepentingan
nasional seperti penyediaan infrastruktur dan layanan umum yang memadai dan
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat serta mampu meningkatkan efisiensi APBN
dari sisi penerimaan dan belanja negara. Dijelaskan pula pada kesempatan ini
mengenai capaian PNBP DJKN pada tahun 2019, dimana dari target 2019 sebesar
Rp7,78 triliun sampai dengan semester I sudah tercapai sebesar Rp 4,36 triliun
atau setara dengan capaian 74,7% yang diperoleh dari pengelolaan aset,
pengelolaan investasi, dana treasury LMAN, lelang dan pengurusan piutang
negara.
Kegiatan Seminar Hari Oeang ke-73 itu turut
dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional khas Kalimantan Selatan, penampilan
lagu nasional dan dipadukan dengan musik modern dari grup musik Bea Cukai dan
Pajak serta juga flashmob oleh
seluruh peserta seminar. Selain itu, dalam seminar ini juga turut dilakukan
peringatan potong tumpeng sebagai perayaan Hari Oeang ke-73.