Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Peringatan Hari Oeang ke 73, Data adalah Sumber Daya Baru Lebih Berharga dari Minyak
Arinda Rintan Bestari
Rabu, 16 Oktober 2019   |   148 kali

Sebagai rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Oeang ke-73, 4 (empat) unit Eselon I Kementerian Keuangan Perwakilan Wilayah Kalimantan Selatan mengadakan Seminar bertajuk Maju Bersama Menghadapi Tantangan #KalimantanUntukIndonesia pada Rabu (16/10) di Aula KPPBC TMP B Banjarmasin. Dalam Seminar ini dibagi atas 2 (dua) sesi, dimana sesi 1 membahas mengenai APBN 2020 Nasional dan Pengelolaan BMN, sesi 2 membahas mengenai isu-isu strategis seperti praktik Joint Operation oleh Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai di Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Kalimantan Selatan, HB Wicaksono mengatakan, Seminar Hari Oeang pada 2019 dengan tema Maju Bersama Menghadapi Tantangan ditujukan untuk menghadapi tantangan yang sedang dihadapi oleh Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Arah APBN sebagai instrumen fiskal di awal 2020 difokuskan untuk mengatasi permasalahan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan sehingga bisa menghasilkan generasi penerus yang dapat mewujudkan generasi emas 2045," ujarnya.

Dalam sambutannya pula beliau menyebutkan pentingnya Data bagi sebuah organisasi, “Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Pada Sidang MPR 16 Agustus 2019 bahkan menyebutkan jika data adalah jenis kekayaan baru bangsa Indonesia, kini data lebih berharga dari minyak. Data memiliki fungsi yang sangat strategis yakni, sebagai dasar untuk membuat suatu perencaan, dasar untuk membuat keputusan, sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan suatu kegiatan dan sebagai dasar evaluasi suatu kegiatan. Oleh karena itu data sangat penting dalam pengelolaan suatu organisasi atau pemerintahan. Oleh karenanya kita sebagai institusi Kementerian Keuangan harus sama-sama memiliki kesadaran akan pentingnya data ini." kata Wicaksono.

Pada paparan terkait APBN 2020 dijelaskan mengenai risiko dan tantangan yang harus dihadapi, antara lain : keterlambatan pertumbuhan perekonomian global baik karena pelemahan pertumbuhan mitra dagang utama, penurunan harga komoditas global, maupun adanya kekhawatiran di pasar keuangan. Untuk wilayah Kalimantan Selatan, misalnya, sebagai wilayah yang sangat bergantung pada komoditi batu bara harus memiliki strategi menghadapi semakin menurunnya harga jual batu bara serta larangan ekspor di beberapa negara.

Untuk pembahasan pengelolaan BMN, yang dipaparkan oleh Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Selatan dan Tengah, Ferdinan Lengkong, bahwa fungsi BMN tidak sebatas mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, namun diarahkan untuk kepentingan nasional seperti penyediaan infrastruktur dan layanan umum yang memadai dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat serta mampu meningkatkan efisiensi APBN dari sisi penerimaan dan belanja negara. Dijelaskan pula pada kesempatan ini mengenai capaian PNBP DJKN pada tahun 2019, dimana dari target 2019 sebesar Rp7,78 triliun sampai dengan semester I sudah tercapai sebesar Rp 4,36 triliun atau setara dengan capaian 74,7% yang diperoleh dari pengelolaan aset, pengelolaan investasi, dana treasury LMAN, lelang dan pengurusan piutang negara.

            Kegiatan Seminar Hari Oeang ke-73 itu turut dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional khas Kalimantan Selatan, penampilan lagu nasional dan dipadukan dengan musik modern dari grup musik Bea Cukai dan Pajak serta juga flashmob oleh seluruh peserta seminar. Selain itu, dalam seminar ini juga turut dilakukan peringatan potong tumpeng sebagai perayaan Hari Oeang ke-73.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini