Banjarbaru – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Selatan dan Tengah (Kakanwil DJKN Kalselteng) Joko Prihanto memimpin Rapat Pembahasan Capaian IKU, Kualitas Laporan Revaluasi BMN dan Pembahasan Bahan Rapar Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2018, bertempat di ruang rapat Kanwil Kalselteng hari kamis 12 Juli 2018. Didampingi Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi (KIHI), hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banjarmasin, Kepala KPKNL Palangka Raya, Kepala KPKNL Pangkalan Bun serta Kepala Seksi dan Pelaksana dari masing-masing kantor.

Dalam paparannya, Kepala Bidang KIHI Odyses M. Sinurat menyampaikan Laporan Capaian Kinerja Kanwil Kalselteng sampai dengan Triwulan II 2018. Dari 12 buah Sasaran Strategis yang terdiri dari 17 IKU, 13 IKU diantaranya telah hijau, 3 IKU abu-abu dan 1 IKU kuning. IKU abu-abu karena penghitungan capaiannya menunggu akhir semester II. IKU kuning yaitu persentase bidang tanah yang disertifikatkan. IKU tersebut kuning karena untuk Kalimantan Tengah (KPKNL Palangkaraya dan KPKNL Pangkalan Bun) merencanakan pencapaian IKU tersebut pada Semester II.

Selanjutnya Kepala KPKNL Banjarmasin Abdul Malik, Kepala KPKNL Palangkaraya Agus Sugiarto dan Kepala KPKNL Pangkalan Bun Fendy Purwanto  secara bergantian menyampaikan tanggapan atas paparan Kepala Bidang KIHI. Agus Sugiarto dan Fendy Purwanto menyampaikan bahwa belum adanya sertifikasi sebagaimana yang ditargetkan disebabkan Kantor Pertanahan di Kalimantan Tengah memiliki skala prioritas dan sertifikasi yang merupakan target KPKNL Palangkaraya dan Pangkalan Bun baru akan dilaksanakan pada semester II sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Joko Prihanto dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada jajaran di Kanwil dan Kantor Pelayanan yang sampai dengan semester I masih on the track, tetapi pria yang piawai bermain gitar itu mengingatkan agar waspada karena target IKU pada semester I hanya 30 persen dari target IKU satu tahun. “Masih ada 70 persen yang harus kita kejar pada semester II atau efektif tinggal selama 5 bulan. Perlu kerja keras dari kita semua agar capaian NKO kita tetap yang terbaik pada tahun ini,” Kata Joko Prihanto. Acara dilanjutkan dengan diskusi dan evaluasi kualitas laporan revaluasi BMN. (Teks/Foto : Arief Nugroho/Bidang KIHI).