Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Webinar Gernas Bangga Buatan Indonesia; Kolaborasi Kanwil DJKN Kalbar dan BNI untuk UMKM Kuat, Bangsa Berdaulat
Hilda Evimelia
Rabu, 12 Oktober 2022   |   211 kali

Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat Edward UP Nainggolan turut hadir dalam webinar  Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh BNI Wilayah 09 Kalimantan dengan tema Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Jasa Pembayaran Berbasis Server”, pada Selasa (11 Oktober 2022).

Webinar diselenggarkan bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan dan inklusi ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menjadi platform keuangan digital pilihan bangsa ("National Champion") yang unggul dan terpercaya, dan mendorong UMKM Kalimantan Barat untuk terus mempromosikan produk unggulan untuk memenangkan persaingan dalam negeri, sehingga mampu bersaing dipasar global dengan dedikasi dan kecintaan terhadap Indonesia, merupakan kunci sukses  sebagai brand yang berfokus pada pengembangan produk di nusantara.

Edward UP Nainggolan dalam opening speech nya menyampaikan webinar ini menunjukan komitmen seluruh komponen bangsa termasuk BUMN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional termasuk UMKM.

Disampaikan pula Gerakan Bangga Buatan Indonesia sangat relevan dengan kondisi saat ini, ditengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang Rusia dan Ukraina. Di beberapa negara termasuk Eropa mengalami kenaikan inflasi yang tinggi, kelangkaan energi dan bahan makanan, yang memicu resesi ekonomi. Kita patut bersyukur kondisi Indonesia jauh lebih baik dari negara lain. Di tengah ketidakpastian tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai semester I tahun 2022 mencapai 5,23 persen. Namun demikian kita harus tetap waspada dan berupaya mengantisipasi dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global.

Selaras dengan visi Presiden RI tahun 2020–2024 adalah untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Dalam visi ini terkandung maksud untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri. Kemandirian ekonomi berarti kemampuan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dari produksi dalam negeri. Oleh sebab itu, Pemerintah membuat kebijakan untuk mendorong peningkatan produksi dan konsumsi produk dalam negeri. Untuk meningkatkan konsumsi, Pemerintah menetapkan agar minimal 40 persen anggaran belanja barang/jasa yang ditetapkan dalam APBN/APBD dibelanjakan untuk membeli produk UMK dan Koperasi.

Kebijakan tersebut memberikan peluang yang besar bagi pelaku UMKM dan koperasi untuk berkembang. Pemerintah menyadari peran penting UMKM dan Koperasi dalam perekonomian nasional, mengingat jumlah pelaku UMKM yang mencapai sekitar 64 juta, menyerap 96,92 persen tenaga kerja dan bersentuhan langsung dengan rakyat berpenghasilan rendah. Pemerintah juga membantu permodalan UMKM dan Koperasi antara lain menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit Ultra Mikro (UMi) dan dana bergulir kepada koperasi dan UMKM oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDP) Kementerian Koperasi dan UMKM. Pemerintah juga melalui kementerian terkait melakukan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan Koperasi.

Disamping kebijakan di atas, Pemerintah juga masif membangun infrastruktur. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan kelancaran arus barang/jasa yang berdampak positif terhadap pelaku UMKM dan Koperasi. Di Kalimantan Barat telah dibangun Pelabuhan Internasional Terminal Kijing dan 3 (tiga) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yaitu PLBN Entikong, Naga Badau dan Aruk.  Pelaku UMKM di Kalimantan Barat yang berjumlah 195.468 diharapkan dapat menggunakan infrastruktur secara optimal, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kalimantan Barat, mengingat kegiatan ekonomi UMKM mencapai 70 persen dari kegiatan perekonomian di Kalimantan Barat.

Dalam menyukseskan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Pemerintah melibatkan BUMN termasuk bank BNI.  Pelibatan Perbankan ini bukan hanya membantu pendanaan UMKM dan Koperasi, tetapi juga meningkatkan literasi digitalisasi pelaku usaha UMKM dan koperasi.

Ekosistem digital bukan saja memberikan kesempatan kepada UMKM dan Koperasi untuk melakukan transaksi jual beli, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan modal dan memperbesar skala usaha, serta memperbesar peluang memasuki pasar global. Ekosistem digital juga mempunyai manfaat  meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan sumberdaya. Karakter usaha mikro dan kecil yang semula kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan akan sangat terbantu dengan masuk ke dalam ekosistem digital. Usaha mikro dan kecil yang semula tidak memiliki akun bank akan mengenal produk perbankan melalui digital payment. Untuk saat ini dan ke depan,  digitalisasi menjadi opsi yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM.

Seiring dengan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya, pelaku UMKM juga harus menyadari pentingnya menjaga keamanan informasi melalui pendekatan sistem dan peningkatan kualitas SDM.

Edward UP Nainggolan mengharapkan dalam webinar yang diikuti oleh UMKM Kalimantan Barat, mitra Rumah BUMN dan Mitra BUMN, Mitra Top Brand BBI dan Mitra Kementerian dan Lembaga, Pimpinan Wilayah /Wakil Pimpinan Wilayah Regional Chief Finance (RCF) BNI dan jajaran, pimpinan Sentra Kredit Komersial (SBK), Pimpinan Sentra Kredit Kecil (SBE), staf BNI Xpora seluruh wilayah dan BNI Hi-Movers!, agar dapat meningkatkan inklusi keuangan dan digitalisasi pelaku usaha UMKM dan koperasi, serta mendorong perluasan pasar produk UMKM dan Koperasi Kalbar. Dengan demikian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia akan berhasil dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kalbar.

Dalam penutupnya Edward UP Nainggolan menyampaikan, “Mari Kita berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan Koperasi di Kalbar UMKM kuat, bangsa berdaulat”, pungkasnya.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini