Kepala Kanwil
DJKN Kalimantan Barat Edward UP Nainggolan turut hadir dalam webinar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di
Kalimantan Barat yang
diselenggarakan oleh BNI Wilayah 09 Kalimantan dengan tema “Sistem Manajemen Keamanan Informasi dan Jasa Pembayaran Berbasis Server”,
pada Selasa (11 Oktober 2022).
Webinar diselenggarkan bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan dan inklusi
ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menjadi platform keuangan
digital pilihan bangsa ("National
Champion") yang unggul dan terpercaya, dan mendorong UMKM Kalimantan
Barat untuk terus mempromosikan produk unggulan untuk memenangkan persaingan
dalam negeri, sehingga mampu bersaing dipasar global dengan dedikasi dan
kecintaan terhadap Indonesia, merupakan kunci sukses sebagai brand
yang berfokus pada pengembangan produk di nusantara.
Edward UP Nainggolan dalam opening speech nya menyampaikan webinar ini menunjukan komitmen seluruh komponen bangsa
termasuk BUMN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional termasuk UMKM.
Disampaikan pula Gerakan Bangga Buatan Indonesia sangat relevan
dengan kondisi saat ini, ditengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang
Rusia dan Ukraina. Di beberapa negara termasuk Eropa mengalami kenaikan inflasi
yang tinggi, kelangkaan energi dan bahan makanan, yang memicu resesi ekonomi. Kita patut bersyukur kondisi Indonesia jauh lebih
baik dari negara lain. Di tengah ketidakpastian tersebut, pertumbuhan ekonomi
Indonesia sampai semester I tahun 2022 mencapai 5,23 persen. Namun demikian
kita harus tetap waspada dan berupaya mengantisipasi dampak negatif dari
ketidakpastian ekonomi global.
Selaras dengan visi Presiden RI tahun 2020–2024 adalah untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Dalam visi ini terkandung
maksud untuk mewujudkan perekonomian yang mandiri. Kemandirian ekonomi berarti kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dari produksi dalam negeri. Oleh sebab itu, Pemerintah
membuat kebijakan untuk mendorong peningkatan produksi dan konsumsi produk
dalam negeri. Untuk meningkatkan konsumsi, Pemerintah menetapkan agar minimal
40 persen anggaran belanja barang/jasa yang ditetapkan dalam APBN/APBD
dibelanjakan untuk membeli produk UMK dan Koperasi.
Kebijakan
tersebut memberikan peluang yang besar bagi pelaku UMKM dan koperasi untuk
berkembang. Pemerintah menyadari peran penting UMKM dan Koperasi dalam
perekonomian nasional, mengingat jumlah pelaku UMKM yang mencapai sekitar 64
juta, menyerap 96,92 persen tenaga kerja dan bersentuhan langsung dengan rakyat
berpenghasilan rendah. Pemerintah juga membantu permodalan UMKM dan
Koperasi antara lain menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit Ultra Mikro (UMi) dan dana
bergulir kepada koperasi dan UMKM oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDP)
Kementerian Koperasi dan UMKM. Pemerintah juga melalui kementerian terkait
melakukan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan Koperasi.
Disamping
kebijakan di atas, Pemerintah juga masif membangun infrastruktur. Salah satu
tujuannya untuk meningkatkan kelancaran arus barang/jasa yang berdampak positif
terhadap pelaku UMKM dan Koperasi. Di Kalimantan Barat telah dibangun Pelabuhan
Internasional Terminal Kijing dan 3 (tiga) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yaitu
PLBN Entikong, Naga Badau dan Aruk. Pelaku
UMKM di Kalimantan Barat yang berjumlah 195.468 diharapkan dapat menggunakan
infrastruktur secara optimal, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat Kalimantan Barat, mengingat kegiatan ekonomi UMKM mencapai
70 persen dari kegiatan perekonomian di Kalimantan Barat.
Dalam
menyukseskan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, Pemerintah melibatkan
BUMN termasuk bank BNI. Pelibatan
Perbankan ini bukan hanya membantu pendanaan UMKM dan Koperasi, tetapi juga
meningkatkan literasi digitalisasi pelaku usaha UMKM dan koperasi.
Ekosistem
digital bukan saja memberikan kesempatan kepada UMKM dan Koperasi untuk
melakukan transaksi jual beli, tetapi juga memberikan kesempatan untuk
mendapatkan modal dan memperbesar skala usaha, serta memperbesar peluang
memasuki pasar global. Ekosistem digital juga mempunyai manfaat meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan
sumberdaya. Karakter usaha mikro dan kecil yang semula
kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan akan sangat terbantu dengan masuk ke
dalam ekosistem digital. Usaha mikro dan kecil yang semula tidak memiliki akun
bank akan mengenal produk perbankan melalui digital payment. Untuk saat
ini dan ke depan, digitalisasi menjadi
opsi yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM.
Seiring
dengan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya,
pelaku UMKM juga harus menyadari pentingnya menjaga keamanan informasi melalui
pendekatan sistem dan peningkatan kualitas SDM.
Edward UP
Nainggolan mengharapkan dalam webinar yang diikuti oleh UMKM Kalimantan Barat, mitra Rumah BUMN
dan Mitra BUMN, Mitra Top Brand BBI dan Mitra Kementerian dan Lembaga, Pimpinan
Wilayah /Wakil Pimpinan Wilayah Regional Chief
Finance (RCF) BNI dan jajaran, pimpinan Sentra Kredit Komersial (SBK), Pimpinan
Sentra Kredit Kecil (SBE), staf BNI Xpora seluruh wilayah dan BNI Hi-Movers!, agar dapat meningkatkan inklusi
keuangan dan digitalisasi pelaku usaha UMKM dan koperasi, serta mendorong
perluasan pasar produk UMKM dan Koperasi Kalbar. Dengan demikian Gerakan
Nasional Bangga Buatan Indonesia akan berhasil dan berkontribusi untuk
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kalbar.
Dalam
penutupnya Edward UP Nainggolan menyampaikan, “Mari Kita berkolaborasi untuk
meningkatkan kapasitas UMKM dan Koperasi di Kalbar UMKM kuat, bangsa berdaulat”,
pungkasnya.