Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Pemimpin dan Tahun Baru
Aminah Nurmillah
Jum'at, 15 Januari 2021   |   156 kali

Tahun baru menjadi peristiwa penting untuk sebagian besar orang, terutama yang mempunyai target dalam kehidupannya. Tahun baru dijadikan titik awal untuk memulai kehidupan baru setelah mengevaluasi kehidupan ditahun sebelumnya. Kesuksesan menjadi semangat dan kegagalan menjadi pembelajaran kedepannya. Kesuksesan dan kegagalan saling menyempurnakan untuk menempa diri menghadapi kehidupan selanjutnya.


Pemimpin, sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab dan mempunyai kewenangan membuat keputusan, sangat menghargai proses pergantian tahun. Tahun baru dengan ide baru. Tahun baru dengan target baru. Tahun baru dengan semangat baru. Tahun baru dengan kebaikan baru. Tahun baru dengan pendekatan baru. Tahun baru dengan jiwa baru. Tahun baru dengan suasana baru. Segala yang baru tentunya mengandung kebaikan dan mendukung kepemimpinannya.


Manghadapi tahun baru dengan era yang baru, pemimpin harus mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik. Cepatnya pemimpin dalam menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan akan mempengaruhi kebertahanan hidup untuk segala sesuatu yang dipimpinnya. Salah satu perkembangan yang perlu diantisipasi oleh pemimpin adalah perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, perlu direspon dengan  cara yang baik. Keputusan atas respon perkembangan ini harus disesuaikan dengan persiapannya dalam membangun tim. Tidak hanya kemauan pemimpin saja, tetapi semua tim yang terlibat juga harus mau menyesuaikan dengan perkembangan.


Untuk menjadi pemimpin di era baru dengan berbagai perubahan dan perkembangan zaman, Pemimpin bisa belajar dari Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara mempunyai tiga prinsip dasar yang selalu dipedomani yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.

Ing ngarsa sung tulada. Artinya di depan memberi contoh atau teladan. Prinsip ini mempunyai filosofi bahwa pemimpin harus bisa berada di depan dengan memberi contoh atau teladan yang baik. Dalam menerapkan nilai-nilai organisasi, pemimpin harus menjadi orang pertama yang menerapkan. Dengan keteladan yang baik, seorang pemimpin tidak perlu banyak berbicara kepada anggota timnya. Anggota timnya akan meniru apa yang dilakukan pemimpinnya. Pemimpin akan menjadi panutannya.


Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun niat atau kehendak. Prinsip ini mempunyai filosofi bahwa pemimpin harus terlibat bersama tim dengan membangun niat atau kehendak para anggota timnya sehingga semua mempunyai tujuan yang sama dan semangat yang sama dalam mencapai target yang telah ditentukan. Pemimpin harus bisa menularkan semangatnya kepada anggota timnya.


Tut wuri handayani. Artinya di belakang memberi dorongan. Prinsip ini mempunyai filosofi bahwa pemimpin harus memberi dorongan dari belakang agar anggota timnya terus bisa maju mencapai target. Pemimpin juga harus mengarahkan anggota timnya agar selalu berada dijalur yang benar sesuai visi, misi, dan strategi yang sudah ditentukan.


Ketiga prinsip tersebut saling berkaitan dan tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai contoh, seorang pemimpin dalam menerapkan strategi untuk mencapai target. Pemimpin tidak hanya mengarahkan dengan perintah-perintah, tetapi pemimpin juga terlibat dalam pelaksanaan strategi dengan menyemangati dan memberi solusi serta menjadi teladan dalam melaksanakan aturan-aturan dalam melaksanakan strategi tersebut.

Pergantian tahun ini harus bisa dijadikan titik perubahan oleh para pemimpin untuk menjadi lebih baik. Pemimpin yang lebih bertanggung jawab. Dalam hadits dikatakan bahwa setiap dari kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Hal ini mengingatkan bahwa pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar dan pertanggungjawabannya sampai di akhirat. Semoga para pemimpin bisa bertemu di surga karena kepemimpinannya. 



Ditulis oleh: Ahmad Indra Gunawan, Kasubbag TURT

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini