Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Bangga Berbatik
Khoirul Umam
Senin, 02 Oktober 2017   |   261 kali

SemarangTanggal 2 Oktober yang ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN  hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik. Berawal dari penetapan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO.

Pemilihan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. Sebelumnya, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Suharto saat mengikuti konferensi PBB.

Saat ini, batik telah menjadi bagian sehari-hari kehidupan masyarakat Indonesia. Modelnya juga sudah beragam dan mengikuti tren fashion kekinian. Jika dulu warna batik hanya identik dengan coklat dan hitam, maka kini berbagai kombinasi warna-warna lain seperti ungu, merah, hijau hingga kuning, sudah dapat dengan mudah ditemui. Sebagai bagian dari kebanggaan dan sebagai identitas budaya masyarakat Indonesia, kehadirannya melalui warna dan desain simbolik menjadi pengungkap kreatifitas dan spiritualitas orang Indonesia.

Perwakilan Kementerian Keuangan Semarang, yakni Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Kanwil DJBC Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Kanwil DJP Jawa Tengah I, Kanwil DJPb Jawa Tengah dan KPTIK BMN melaksanakan upacara Hari Kesaktian Pancasila dengan memakai batik. Upacara berjalan dengan khidmat dan diakhiri dengan diperdengarkan lagu Andika Bhayangkari yang bermakna bahwa semua peserta upacara Hari Kesaktian Pancasila dapat mengambil hikmah dari pelaksanaan upacara ini dan dalam menjalankan pengabdian jangan setengah-setengah “Wong Ngawulo Ing Ratu Luwih Pakewuh, Nora Keno Minggrang-minggring”. (text/foto : Seksi Informasi)

 

Foto Terkait Kilas Peristiwa
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini