Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berpikir Positif: Salah Satu Cara Hadapi Pandemi
Kharis Syuhada
Selasa, 06 Juli 2021   |   162 kali

Semarang – “Saya optimis rekan-rekan mengetahui dan dapat menjalankan tugas dan fungsi kita.”, ujar Kepala Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mahmudsyah, dalam sambutannya dalam acara bertajuk Mocacino atau Morning Call Ciptakan Inovasi dan Siraman Ilmu. Mahmudsyah juga menanyakan kabar secara daring kepada para pegawai yang sedang menjalani isolasi mandiri dan menekankan agar tetap menjaga protokol kesehatan.

Acara Mocacino dilaksanakan melalui Zoom Meeting serta merupakan program dalam menyambut predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dan dilaksanakan setiap pekan. Salah satu tujuannya untuk menginternalisasi nilai-nilai Kementerian Keuangan. Dan pekan ini, nilai-nilai yang disampaikan adalah Profesionalisme.

Pada Selasa (06/07) kali ini, pegawai di Bidang Piutang Negara, Yessy Herawati, berkesempatan untuk memaparkan secara rinci tentang “Hadapi Pandemi dengan Cara Pandang Positif”.

Pegawai yang akrab disapa Yessy ini menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi seseorang, yaitu faktor protektif dan faktor risiko. Faktor risiko merupakan nilai-nilai agama yang kuat, teman yang banyak dan kepribadian yang kuat, sedangkan faktor risiko contohnya keluarga yang sakit, perceraian, dan tidak memiliki siapa-siapa yang bisa mendukung.

Yessy kemudian menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun semakin berpengaruh dan menjadi tekanan di segala bidang. Setiap sektor melakukan upaya antisipasi agar aktivitas dapat terus berjalan dengan cara melakukan terobosan terobosan baru. Negara-negara maju dengan tingkat ekonomi maju dan kuat dapat mengantisipasinya dengan melakukan lockdown secara total dan menjamin warganya untuk tetap dapat mencukupi kebutuhan terutama yang sifatnya mendasar selama berjalannya lockdown tersebut.

“Namun, bagi Indonesia penanganan pandemi tidak mudah karena kondisi perekonomian dan biaya penanganan pandemi COVID-19 yang besar mengharuskan pemerintah untuk melakukan kebijakan–kebijakan dengan mempertimbangkan keberlangsungan perekonomian dan keselamatan masyarakat. Dalam situasi tersebut kita harus segera menyesuaikan langkah dengan situasi agar aktifitas kita dapat terus berjalan. Salah satunya dengan tetap berpikir positif.”, tambahnya.

Terakhir, Yessy menyebutkan pesan dan hikmah yang didapat dari kondisi pandemi ini antara lain merupakan bahan introspeksi diri sebagai manusia karena tanpa disadari manusia memiliki kesalahan baik terhadap diri sendiri atau lingkungan yang perlu segera dibenahi, menyadarkan manusia sebagai makhuk yang lemah dan kuatnya kekuasaan Tuhan YME sehingga manusia kembali banyak beribadah atau meningkatkan kualitas ibadah dan doanya,

 

Penulis/Fotografer: Kharis Syuhada, Bidang KIHI Kanwil DJKN Jateng dan D.I. Yogyakarta

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini