Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Gatotkaca Pensiun di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Yogyakarta
Aris Abdul Majid
Jum'at, 28 Agustus 2020   |   685 kali

Yogyakarta - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) Mahmudsyah mewakili Direktur Jenderal Kekayaan Negara menghadiri peresmian monumen Pesawat PA-01 N250 Gatotkaca sebagai koleksi ke-60 Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, Yogyakarta, pada Rabu (26/8) sore. Peresmian ini dilakukan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Sebelumnya, prototipe Pesawat N250 Gatotkaca senilai Rp2,2 miliar tersebut telah ditetapkan status penggunaannnya oleh DJKN atas nama Menteri Keuangan sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor-166/KM.6/2020 tanggal 7 Agustus 2020 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian Pertahanan.

Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan bahwa penyerahan Pesawat N250 Gatotkaca ke Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala Yogyakarta dimaksudkan untuk mengabadikan buah karya terbaik anak bangsa dalam pengembangan teknologi penerbangan. Ia mengaku, peresmian ini juga ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada perancang Pesawat N250 Gatotkaca, Bapak Teknologi Indonesia dan Presiden RI ke-3, B.J. Habibie, yang juga telah banyak berjasa mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui karya-karya beliau lainnya. Panglima TNI berharap agar monumen Pesawat N250 Gatotkaca dapat terus menginspirasi  generasi penerus bangsa akan kegigihan para pendahulu dalam menguasai teknologi kedirgantaraan.

Pesawat N250 Gatotkaca  merupakan tonggak sejarah berdirinya industri dirgantara di Indonesia. Pesawat ini terbang perdana  pada perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-50  pada tanggal 10 Agustus 1995. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Nama pesawat ini pun memiliki arti berupa "N" untuk "Nusantara", "2" yang merujuk kepada dua mesin di kanan kiri pesawat, dan "50" sebagai informasi kapasitas kursi pesawat yang dapat menampung lima puluh penumpang..  

Salah satu momen membanggakan Pesawat N250 Gatotkaca adalah ketika berhasil terbang bolak balik Bandung-Paris dalam rangka mengikuti Air Show di Perancis,  Juni 1997. Rute perjalanan yang ditempuh Pesawat N250 Gatotkaca adalah Bandung – Batam – Bangkok (Thailand) – Kalkuta (India) – Bombay (India) – Muskat (Oman) – Riyadh (Arab Saudi) – Alexandria (Mesir) – Brindisi (Italia) - Le Bourget (Paris Perancis) selama 30 jam. Pada perjalanan pulang, N250 terbang melewati beberapa negara Eropa, dan diperagakan di Turki, Mesir, Uni Emirat Arab, Pakistan, Thailand, Vietnam, Filipina, serta Brunei Darussalam, sebelum kembali ke Bandung. 

Turut hadir dalam acara peresmian ini Direktur Utama  PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro beserta jajarannya,  Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antarisa Nasional Thomas Djamaluddin, dan Kolonel Penerbang (Purn) Chris Soekardjono selaku pilot yang pertama kali menerbangkan pesawat N250.

Apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, TNI Angkatan Udara, dan Pemda DIY serta semua pihak yang telah bekerjasama menghadirkan monumen pesawat N250 Gatotkaca ini. Diharapkan, PT Dirgantara Indonesia beserta putra-putri terbaik bangsa dapat melanjutkan perjuangan Bapak B.J. Habibie meraih kemandirian dalam teknologi dirgantara dan membangun Indonesia lebihmaju. Semoga kehadiran N250 Gatotkaca di Yogyakarta dapat menjadi pemicu semangat generasi penerus untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada tanah air melalui karya-karya nyata yang bermanfaat, sebagaimana para pendahulu yang telah menciptakan pesawat N250 Gatotkaca. (Foto/Teks: Seksi Informasi Kanwil DJKN Jateng DIY)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini