Yogyakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri
Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam Kuliah Umum dengan tema “Strategi
Optimalisasi Manajemen Barang Milik Negara (BMN) Dalam Pengelolaan Kebijakan
Fiskal” yang diikuti oleh mahasiswa Strata 1 dan Pasca Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada Selasa, (25/9) di Gedung
Learning Center FEB UGM, Yogyakarta.
Kuliah umum dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-63
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) ini juga dihadiri Sekretaris
Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto, Inspektur Jenderal Kementerian
Keuangan Sumiyati, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata dan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Harjowiryono.
Pada kesempatan awal, Sri Mulyani menyampaikan bahwa topik
yang akan dibahas merupakan topik yang sangat jarang disampaikan dan terdengar kurang
“seksi, tetapi merupakan favorit karena dirinya sering menyampaikannya dalam
setiap kesempatan bahwa Republik Indonesia telah mengalami evolusi dalam
pengelolaan keuangan negara yang sangat fundamental luar biasa.
“Mulai dari saat aset-aset belum dicatatkan dalam neraca
sampai dengan saat ini sudah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan-red). Hal ini, bagi saya merupakan suatu
perjuangan yang tidak mudah untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik,”
tegasnya di hadapan mahasiswa.
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa Barang Milik Negara (BMN)
mencerminkan peradaban suatu negara, mencerminkan kemampuan suatu negara untuk
merencanakan dengan lebih baik, mencerminkan suatu bangsa yang menghargai apa
yang ia bangun sendiri (di Indonesia) menghargai setiap rupiah yang dikeluarkan
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar dapat diwariskan kepada
generasi yang akan datang. “Hal ini saya harus sampaikan karena masih banyak
ditemukan aset yang dibangun oleh kementerian/lembaga namun tidak jelas akan
status penggunaannya serta masih banyak ditemukan aset yang belum memberikan
nilai tambah bahkan tidak dimanfaatkan dengan optimal,” urainya.
Di hadapan para mahasiswa S1 dan Pasca Sarjana FEB UGM, Mantan
Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap agar mahasiswa sebagai akademisi
dapat berperan aktif dalam membantu pengelolaan kekayaan negara. Selain itu,
mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum juga harus mampu mengedukasi masyarakat
mengenai pemahaman akan utang negara, tidak hanya dilihat dari satu sisi, namun
harus mampu memberikan penjelasan berimbang mengenai penggunaan utang untuk
membiayai infrastruktur dalam hal tangible
asset, dan juga pembiayaan untuk intangible
asset yang diantaranya berupa dana pendidikan yang tidak dapat terlihat
dalam neraca aset. “Kalau kalian mahasiswa tidak tahu apa itu neraca, maka
kalian tak layak lulus menjadi sarjana,” canda wanita yang mendapat penghargaan The Best Minister in the World Award di
World Government Summit ini disertai gelak tawa seluruh peserta kuliah
umum.
Dirinya juga menambahkan bahwa universitas-universitas diseluruh Indonesia pada hakikatnya memiliki peran penting dan sangat sentral. “UGM sebagai salah satu pusat intelektual di Indonesia agar bisa terus membuka yang disebut dengan persepsi, perspektif, dan orientasi di masyarakat Indonesia. Persepsi mengenai bahwa tidak ada hal-hal yang sifatnya dangkal, lebih banyak hal yang sifatnya struktural, fundamental, dan apabila tahu ada permasalahan fundamental dan struktural, maka tidak hanya berhenti untuk mendiskusikannya,” harap Sri Mulyani.
Mengakhiri kuliah umum, wanita kelahiran Bandar Lampung 56
tahun silam ini berpesan agar seluruh masyarakat harus terus memperbaiki
perjalanan yang cukup spektakuler ini. “Masih banyak yang harus dipikirkan,
sudah cukup banyak yang sudah dicapai, namun masih banyak yang harus dikerjakan,”
ungkapnya. Ia ingin agar banyak mahasiswa ke depan memiliki minat untuk
menekuni bidang seperti ini seperti asset
valuation, asset management karena hal ini adalah suatu bidang yang sangat
penting meski tidak terlalu banyak menonjol. “Terima kasih, mari kita semua
benahi aset negara untuk anda semua, generasi yang akan datang, dan untuk anda
wariskan ke generasi yang akan datang lagi,” tutup Sri Mulyani disambut tepuk
tangan meriah seluruh peserta kuliah umum. (Tim HI)