Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Menteri Keuangan Ajak Mahasiswa Berpikir Kritis
Khoirul Umam
Kamis, 12 April 2018   |   285 kali

Semarang – Menteri Keuangan mendapatkan sambutan hangat penuh hormat dari para mahasiswa dan civitas akademika saat memberikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro, Senin (9/4) di Semarang, Jawa Tengah. Didaulat untuk menyampaikan tema "Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia 2045", Menteri Keuangan ajak mahasiswa berpikir kritis dan berjiwa empati.

Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama senang dan bangga FEB UNDIP berhasil menghadirkan menteri keuangan yang berprestasi di tingkat internasional. Kepada Menteri Keuangan, Yos mengucapkan terima kasih dan berharap kelak dilahirkan menteri keuangan yang lebih baik dari rahim kampus yang dipimpinnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke 100. Pada saat itu Indonesia akan memiliki 309 juta jiwa dan apabila Indonesia mampu menjaga tren pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia akan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-5 di dunia.

"Kita menjadi negara yang akan mempengaruhi dunia lain, maka perlu membangun fondasi ekonomi tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia. Itu merupakan tanggung jawab kita," ungkapnya.

Indonesia memiliki potensi untuk menggunakan teknologi yang baru muncul sebagai platform untuk mengembangkan kreativitas dan kegiatan ekonomi. Namun Indonesia perlu bekerja lebih banyak lagi.

"Inovasi dan kreativitas itu adalah DNA kalian. Bukan birokratif," tegas Sri Mulyani disambut tepuk tangan mahasiswa.

Menteri peraih penghargaan Menteri Terbaik di Dunia pada World Development Summit di Dubai Tahun 2018 ini melanjutkan bahwa dengan bermodalkan pondasi yang baik berupa manusia Indonesia yang akan mencapai 250-300 juta, serta teknologi yang ada: kita membutuhkan empat hal untuk menuju Indonesia 2045. Pertama yaitu manusianya melalui pendidikan, kesehatan, karakter, value, integritas dan agama. Kedua kualitas dari infrastruktur. Ketiga, kualitas kelembagaan dan keempat, kebijakan pemerintah.

"Untuk membangun Indonesia menuju 2045, yang tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah pemikiran kritis dan rasa empati," imbuhnya mengajak para mahasiswa. Hal ini juga terdapat pada diri Pangeran Diponegoro yang begitu dikaguminya. Mahasiswa diminta meneladani dan membaca story about this great man, sejarah Pangeran Diponegoro.

Terakhir Sri Mulyani berharap para civitas akademika agar mampu menjadi lembaga yang kredibel dan berkualitas sehingga menjadi pemberi solusi dan pembangun pondasi untuk menyiapkan manusia Indonesia yang tangguh dan cerdas.

(Penulis/Fotografer : Bidang KIHI Kanwil DJKN Jateng dan DI Yogyakarta

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini