Pekalongan -
Dialog Kinerja Organisasi (DKO) Triwulan III Tahun 2017 dilaksanakan di Ruang
Rapat KPKNL Pekalongan, Jumat (6/10/2017). Hadir dalam acara ini Kepala Kanwil
DJKN Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Kepala Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara,
Kepala Bidang Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi, Kepala Bidang Penilaian
seluruh Kepala KPKNL serta Kepala Seksi Kepatuhan Internal, Kepala Seksi PKN
dan Kepala Seksi Pelayanan Penilaian di wilayah Kanwil DJKN Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta.
Menjadi tema utama dalam
DKO kali ini adalah “Monitoring dan Evaluasi Bersama Jajaran Kanwil DJKN Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta Sebagai Upaya Menjaga Tercapainya Pencapaian Target
dan Mutu Hasil”.
Dalam sambutannya Kepala Kanwil
DJKN Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Tavianto Noegroho menyampaikan bahwa Dialog Kinerja Organisasi merupakan sarana
yang diharapkan efektif, selain Dialog
Kinerja Individu (DKI). Kinerja dan resiko adalah dua hal yang saling berkaitan.
Dalam pencapaian kinerja perlu dikelola resiko yang akan berpengaruh dalam
pencapaian kinerja tersebut. “Evaluasi kinerja, pemetaan dan mitigasi resiko
harus dilakukan secara periodik”, ujar Tavianto.
DKO ini utamanya adalah
Monitoring dan Evaluasi Bersama Jajaran Kanwil DJKN Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta dalam rangka penyelesaian Revaluasi Barang Milik Negara. Lebih
lanjut Tavianto menjelaskan bahwa faktor
kelancaran revaluasi BMN diantaranya adalah penyediaan data awal yang benar
dari satuan kerja (satker). Ada beberapa laporan dari KPKNL bahwa formulir
pendataan dari satker isinya tidak sesuai dengan dokumen, formulir tidak sesuai
dengan kondisi sebenarnya, bahkan ada formulir yang belum diisi dan sebagainya.
Keberhasilan revaluasi BMN
tidak lepas dari data awal yang akurat, oleh karena itu jadikan hal ini sebagai
tantangan dan jangan digunakan sebagai alasan tugas tidak selesai. Begitu
banyak kendala yang dihadapi dilapangan namun semuanya itu bisa diselesaikan
dengan komunikasi yang baik dengan satker. “DKO ini sangat tepat
untuk berdiskusi dan sharing serta kiat-kiat apa
yang telah dilaksanakan karena Revaluasi
BMN ini adalah tanggung jawab kita bersama dan harus tuntas bareng”. tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan
pemaparan yang pertama dari tuan rumah, Marhaeni Rumiasih Kepala KPKNL
Pekalongan dan dilanjutkan dengan Kepala KPKNL yang lain. Setelah pemaparan
dari masing-masing KPKNL selesai, peserta
diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab
yang dipandu oleh Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Jawa Tengah dan
D.I Yogyakarta, C. Chrisnan Soegiherprajoko. Kegiatan diskusi diikuti dengan antusias oleh
para peserta dengan berbagai pertanyaan seputar inventarisasi
aset maupun teknis penilaian.
Pada akhirnya DKO menghasilkan komitmen untuk
lebih fokus melaksanakan upaya untuk menjaga tercapainya target Revaluasi BMN
tahun 2017, menjaga hasil mutu dan hasil revaluasi yang akuntabel. Untuk Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta, beban kerja yang cukup menantang berada di KPKNL
Semarang sehingga diharapkan KPKNL yang load-nya lebih kecil bisa
membantu KPKNL Semarang. Untuk saat ini Kanwil Jateng DI Yogyakarta ikut mem-backup pelaksaan
revaluasi BMN yang menjadi target dari KPKNL Semarang. (teks/foto:informasi)