Jakarta-Sehubungan
dengan Rodmap DJKN tahun 2019-2028 : A Distinguished Asset Manager,
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) telah berkomitmen untuk mewujudkan
kekayaan negara yang dikelola secara optimal, berkelanjutan, instrumental dalam
keuangan negara dan kontributif dalam perekonomian nasional. Sebagai salah satu
wujud implementasi komitmen tersebut, menuju A Distinguished Asset Manager, DJKN mengadakan Kompetisi Inovasi
(KOIN) Asset Manager DJKN 2020. Kompetisi ini akan diikuti oleh seluruh Kantor
Wilayah (Kanwil) DJKN di seluruh Indonesia termasuk Kanwil DJKN DKI Jakarta. Dalam rangka mempersiapkan partisipasi Kanwil
DJKN DKI Jakarta dalam kompetisi tersebut, Kanwil DJKN DKI Jakarta bersama
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di wilayah DKI Jakarta
mengadakan rapat pembahasan KOIN Asset
Manager 2020 dengan menghadirkan Tenaga Pengakaji Optimalisasi Kekayaan
Negara, Tugas Agus Priyo Waluyo yang akrab disapa Agus, di Ruang Rapat Kanwil
DJKN DKI Jakarta.
Kegiatan rapat diawali
dengan pembukaan oleh Hady Purnomo, Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta. Hady dalam
pembukaannya menyampaikan kondisi beberapa asset yang akan diikutkan dalam KOIN
Asset Manager 2020 dan Hady menanyakan
bagaimanakah kualifikasi dari asset-aset tersebut jika dimasukkan dalam
kompetisi. Hady mengharapkan akan ada penjelesan dari Agus terkait hal
tersebut. Acara kemudian dilanjutkan penjelasan dari Agus terkait KOIN Asset Manager 2020. Agus menjelaskan
bahwa kompetisi terbagi menjadi dua kategori yaitu Kompetisi Optimalisasi BMN
pada Pengguna Barang, dan Kompetisi Optimalisasi BMN pada Pengelola Barang.
Maksud dari kompetisi ini adalah selain untuk mendukung Rodmap DJKN untuk menjadi “A
Distinguished Asset Manager”, kompetisi ini juga bertujuan agar pengelola
barang di seluruh daerah di Indonesia menjadi aktif dalam melaksanakan proses
pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), karena selama ini DJKN sebagai pengelola
barang hanya bertindak pasif menunggu permohonan dari pengguna barang.
Agus melanjutkan
penjelasannya bahwa dengan lebih aktifnya DJKN hingga ke level daerah, DJKN
dapat benar-benar memposisikan dirinya sebagai Asset Manager. Kemudia Agus menjelaskan beberapa kriteria penilaian
dalam kompetisi ini, mulai dari bobot terkecil yaitu besarnya Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) yang dihasilkan oleh asset tersebut, kompleksitas dari asset
yang dikelola, dan manfaat sosial dan ekonomi dari asset yang dikelola. Agus
menambahkan kriteria-kriteria tersebut adalah wujud dari tujuan diadakannya
KOIN Asset Manager 2020 yaitu tidak adanya asset yang idle/under utilized. Setelah selesainya penjelasan dari Agus, rapat
dilanjutkan dengan tanya jawab terkait kriteria penilaian dalam kompetisi,
kulifikasi aset-aset dalam lingkup Kanwil DJKN DKI Jakarta dalam kompetisi
tersebut, serta kritik dan saran terkait penyelenggaraan kompetisi dan kriteria
penilaian kompetisi. Acara tanya jawab berlangsung hingga berakhirnya kegiatan
rapat tersebut.