Jakarta - Kantor
Pusat DJKN menyelenggarakan In House
Training (IHT) di Aula Kanwil DJKN DKI Jakarta Lt. 3 yang diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) DKI Jakarta, Selasa (17/10/2017). Kegiatan ini dalam
rangka memberikan motivasi dan meningkatkan Soft Competency pada para
pegawai Kanwil DJKN DKI Jakarta. “Mudah-mudahan bisa menambah semangat dan
kekompakan bagi para pegawai di Kanwil Jakarta,” ujar Kepala Kanwil DJKN DKI
Jakarta Hady Purnomo saat membuka acara
pelaksanaan IHT ini.
Hady mengharapkan seluruh pegawai
dapat menikmati kegiatan Soft Competency
ini, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan dapat menjalankan tugasnya
dengan baik. IHT ini juga merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan
membantu menyukseskan kegiatan revaluasi BMN yang sekarang sedang dilaksanakan
oleh DJKN.
Pada acara IHT ini disampaikan nilai-nilai Kementerian Keuangan
yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.
Nilai-nilai tersebut dikemas dalam permainan-permainan yang menarik. Narasumber IHT, Bambang Kismanto - Widyaiswara Ahli Madya dari PPSDM (Pusdiklat
Pengembangan Sumber Daya Manusia) mengisi sesi pertama kegiatan IHT ini.
Bambang menegaskan pentingnya profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan.
Pekerja yang profesional tidak akan pernah berhenti berusaha dan bekerja sebelum
memberikan prestasi. Pekerja yang profesional dengan kesadaran dirinya akan
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri, akan memperbaiki sisi kelemahan
dirinya sendiri.
Selain itu, Bambang menekankan
pentingnya sharing knowledge berbagi
pengetahuan dan kemampuan kepada rekan kerja karena seorang yang profesional
itu memiliki tanggung jawab akan keberhasilan tugas di kantornya. “Kita sebagai
pegawai dituntut untuk memberikan manfaat bagi sekeliling kita. Itulah
profesionalisme”, ujar bambang.
Bambang juga mengharapkan semua nilai yang diperoleh pada acara
IHT ini dapat dijalankan dalam kegiatan di kantor maupun kehidupan sehari-hari.
“Terapkan dalam keseharian, Tingkatkan kekompakan dan kerjasama antar pegawai
antar pejabat karena kesuksesan tidak akan tercapai tanpa adanya kerjasama. Kita
tidak akan pernah sukses sendirian”, pesan bambang.
Pada sesi kedua, Diana Setiastanti - Kepala Sub Bagian Perencanaan
dan Administrasi Umum Kepegawaian, Sekretariat DJKN mengisi acara IHT ini
dengan memberikan current issues –
informasi terkini mengenai kepegawaian. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara yang mengamanahkan agar setiap
Kementerian/Lembaga membuat pola karier yang menerapkan sistem merit.
Sistem merit itu sendiri adalah kebijakan dan manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM) Aparatur yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun
kondisi kecacatan.
Saat ini DJKN sedang berusaha untuk menerapkan sistem tersebut
dalam mengelola SDM, salah satunya melalui Aplikasi SIPRITA. Pada awalnya,
tahun 2014 Aplikasi SIPRITA dibuat untuk mengetahui preferensi lokasi kerja
yang sesuai dengan keinginan. Aplikasi ini diterapkan baru kepada pelaksana,
sedangkan terakhir ini sudah dikembangkan untuk diterapkan bagi eselon IV dan eselon
III. Selain itu dilakukan upaya juga untuk mengembangkan Aplikasi SIPRITA agar
dapat digunakan untuk mengukur kepribadian dan minat pegawai serta kebutuhan
organisasi. Uji coba pengembangan Aplikasi SIPRITA tersebut sudah dilakukan
terhadap pegawai di lingkungan Kanwil DJKN DKI Jakarta. Aplikasi SIPRITA juga
akan diintegrasikan dengan Aplikasi Diklat pegawai untuk penilaian kompetensi,
kemampuan, dan karakteristik pegawai.
Saat ini DJKN juga sedang mengembangkan Jabatan Fungsional Pelelang
dan Penilai Pemerintah. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri. Diana
menyarankan kepada para pegawai yang saat ini sedang menduduki dan melaksanakan
tugas fungsional tersebut mulai mempertimbangkan jabatan tersebut karena
kedepannya selain remunerasi yang lebih jika dibandingkan dengan jabatan lain,
Kemenpan juga lebih mengarahkan kepada jabatan fungsional karena akan membuat
struktur organisasi kementerian lebih ramping, efisien, dan efektif.
Sebagai penutup, Diana
juga menyampaikan mengenai efisiensi perjalanan dinas dalam rangka memenuhi
panggilan diklat dan mutasi pegawai. Diana berharap setiap pegawai yang
melaksanakan diklat, terutama yang pelaksanaan diklatnya diluar kota agar
memilih sarana transportasi menuju tempat diklat dengan biaya seefisien
mungkin, memilih moda transportasi yang murah, dan pengajuan
berkas-berkas permohonan penggantian biaya secepat mungkin kepada PIC (person in charge) yang mengurusi hal tersebut.
Untuk mutasi diharapkan kesesuaian data keluarga yang tertera di KP4 (Kartu
Permohonan Penambahan Penghasilan PNS) dengan data yang ada di SIMPEG (Sistem
Kepegawaian) DJKN agar kelancaran proses penghitungan biaya mutasi terbantu.
(teks/foto : Ensul)