Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Resiliensi APBN Terjaga, Namun Pemerintah Mencermati Moderasi Penerimaan Negara di Jawa Barat
Ferry Andika Harmen
Jum'at, 02 Juni 2023   |   42 kali

Bandung – Capaian pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat kuartal I menunjukan perekonomian Jawa Barat tumbuh positif didukung kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan manufaktur yang lebih baik. Selanjutnya, surplus APBN bulan April mengalami peningkatan didorong kinerja Pendapatan Negara yang kuat. Meski demikian, Pemerintah mewaspadai moderasi Penerimaan Negara ke depannya dengan pertumbuhan yang sedikit melambat.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Kuat dan Stabil

Di tengah tren perlambatan global, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tetap resilien dengan catatan pertumbuhan yang kuat dan stabil didorong seluruh komponen PDRB. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2023 mencapai 5persen (y-on-y). Penyumbang utama pertumbuhan dari sisi lapangan usaha adalah Industri Pengolahan, Perdagangan dan Informasi dan Komunikasi, Sedangkan dari sisi pengeluaran adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga, Ekspor, dan PMTB. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 7,89persen, turun sebesar 0,42persen dibanding sebelumnya, sementara tingkat kemiskinan september 2022 sebesar 7,98persen atau turun 0,08persen dibandingkan Maret 2022. Penurunan ini merefleksikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan akan terus diakselerasi.

Tren Belanja APBN di Jawa Barat per April 2023 Terjaga Positif

Sampai dengan. 30 April 2023 total pendapatan Rp52,47 T (34,41persen) dan total belanja Rp34,12 T (30,09persen) sehingga menghasilkan surplus regional sebesar Rp 18,35 T. Belanja Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 3,59persen atau Rp11,29 T pada belanja Barang dan Belanja Bansos, namun Belanja Pegawai dan belanja modal yang masih mengalami kontraksi sebesar 2,58persen dan 8,61persen.

Realisasi TKD pada April 2023 tumbuh positif sebesar 1,49 persen. Ditopang dengan realsasi penyaluran DBH, DAK Fisik dan DAK Nonfisik yang tumbuh positif, sedangkan penyaluran DAU dan Dana Desa tumbuh negatif. Hal ini disebabkan karena perubahan formulasi untuk penyaluran DAU yang berdasarkan kinerja pemda, serta belanja yang ditentukan penggunaannya sehingga penyaluran tidak lagi menggunakan 1/12 pagu dan terdapat beberapa desa belum tersalur Dana Desa Tahap I.

Kinerja Belanja Pemerintah Pusat ditopang oleh belanja K/L yang realisasinya melebihi target. Kinerja belanja K/L meningkat karena banyak Satker K/L yang memiliki pagu besar antara lain pada Kementerian PUPR, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan Kepolisian RI sudah melakukan kegiatan dan persiapan pengadaan barang dan Jasa termasuk realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang dukungan operasional.

Pendapatan Negara s.d. April 2023 Masih Tumbuh dengan Baik

Pendapatan negara melanjutkan kinerja baik hingga akhir April 2023 tumbuh 7,30persen (yoy). Hingga akhir April 2023, Realisasi Penerimaan terbesar disumbangkan oleh PPh non Migas senilai Rp20,08 T (39,99persen dari target), PPN dan PPNBM sebesar Rp18 T (34,34persen dari target) dan Cukai sebesar Rp11,98 T (27,70persen dari target).

Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang meningkat pada April 2023 sejalan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri serta dampak implementasi UU HPP. Pertumbuhan penerimaan Pajak awal triwulan II 2023 signifikan dibandingkan tahun sebelumnya karena perekonomian Jawa Barat triwulan I 2023 masih sangat baik terutama penerimaan pajak dari sekor lapangan usaha utama dari Industri Pengolahan dan Perdaganan Besar dan Eceran masih dominan.

Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai Jawa Barat masih tumbuh melambat dipengaruhi turunnya penerimaan cukai. Untuk itu, disusun langkah-langkah optimalisasi penerimaan Bea dan Cukai meliputi (a) Optimalisasi ekstra effort penerimaan melalui audit, penelitian ulang, dan join collection serta operasi gempur rokok ilegal; (b) Potensi penerimaan objek Cukai Plastik dan Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) masih menunggu regulasinya, sehingga optimalisasi penerimaan Cukainya masih berorientasi pada objek Cukai (BKC HT, EA dan MMEA); (c) Pembentukan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara TA 2023 pada Kanwil DJBC Jawa Barat. (d) Berkomunikasi dengan kontributor Cukai HT terbesar (PT HMS dan PT PMID) untuk melakukan in-depth interview atas produksi sehingga dapat memastikan pencapaian target cukai dapat terpenuhi.

Pada April 2023, PNBP tumbuh sangat signifikan mencapai 42,01persen dari target APBN sebesar Rp4,68 triliun. Penerimaan utamanya berasal dari Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum. Peningkatan utama dari Pendapatan PNBP Lainnya disumbang oleh peningkatan Pendapatan atas Layanan Kementerian/Lembaga sebesar Rp1,14 triliun. Sedangkan pendapatan BLU sebesar Rp824,39 miliar atau 27,15persen dari target. Meningkatnya pendapatan jasa pelayanan pendidikan PTN BLU dan rumah sakit BLU serta Tenaga Pekerjaan Informasi Pelatihan dan Teknologi

 APBN Lindungi Ekonomi Jawa Barat

APBN juga bekerja untuk membantu masyarakat melalui bantuan sosial. Realisasi Belanja Bansos s.d. April 2023 sebesar Rp18,81 miliar atau 33,78persendari pagu. Realisasi terdapat pada 2 K/L yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Sosial. Realisasi tersebut digunakan untuk Pelayanan Kesejahteraan Sosial Kelompok Rentan, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas, Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Kristen, dan Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sd April 2023 tersalur Rp162,41 miliar untuk 174.950 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara untuk Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Jawa Barat saat ini mencapai Rp.5,14 triliun yang disalurkan kepada 114.811 debitur. Kontribusai Jawa Barat kepada realisasi KUR Nasional mencapai 11,36persen. Sedangkan realisasi penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro s.d. April 2023 mencapai Rp.270,84 juta yang disalurkan kepada 63.091 debitur.

Sebagai kesimpulan, di tengah ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global, kinerja perekonomian Jawa Barat masih mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan stabil di Kuartal I 2023 dan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan tetap resilien. Kinerja APBN hingga bulan April masih mencatatkan surplus ditopang kinerja pendapatan yang masih kuat. APBN tetap solid dan resilien menjaga momentum pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dengan tetap mewaspadai perkembangan risiko dan kondisi ekonomi global serta potensi moderasi penerimaan sebagai dampak menurunnya harga komoditas global.

Sebagaimana disampaikan dengan tegas oleh Menteri Keuangan,“Hasil yang sangat baik sampai April akan kita jaga terus dan kita juga akan pertahankan. Namun seperti yang kita semuanya pahami, kondisi ekonomi dunia sangat dinamis dan proyeksinya memang menunjukkan adanya pelemahan. Kondisi ekonomi Indonesia masih sangat bertahan, resilien dan momentum pemulihannya masih kuat. APBN kita juga terus menggunakan seluruh ruang untuk segera memperkuat APBN dan menyehatkan APBN, agar kita mampu terus melindungi perekonomian Indonesia,” (SP APBN KiTa-DJPb Jabar)


Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini