Bandung, 26 Agustus 2020- Kepala Kanwil DJKN
Jawa Barat Tavianto Noegroho melaksanakan penyerahan sertipikat BMN secara
simbolis kepada perwakilan Kantor Pertanahan dan juga wakil
dari satuan kerja yang mendapatkan sertipikat, diantaranya adalah Kepala Kantor
Pertanahan Kota Bandung, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
IV Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Bidang Pengadaan Tanah Kanwil BPN Provinsi
Jawa Barat.
Dalam sambutannya Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat menyatakan bahwa acara
penyerahan sertipikat pada tahun ini dilaksanakan dengan cara yang
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat
beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat masih terdapat kasus covid-19 maka demi
kesehatan dan keselamatan bersama Kanwil DJKN Jawa
Barat memutuskan
untuk melaksanakan penyerahan sertipikat BMN secara simbolis dengan mengundang
para pihak yang berada di Kota Bandung.
Program Sertipikasi
BMN berupa tanah telah dimulai sejak tahun 2013. Hal ini sesuai amanat dalam PP
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D dan sejalan dengan terbitnya Peraturan Bersama
Menteri Keuangan Nomor 186/PMK.06/2009 dan Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pensertipikatan BMN berupa tanah. Amanat tersebut
antara lain menegaskan bahwa seluruh BMN Berupa tanah, harus disertipikatkan
atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian/Lembaga yang
menguasainya.
Target sertipikasi tahun 2020 semula sebanyak 804 bidang tanah, namun karena pandemi covid -19, terdapat realokasi anggaran
sertipikasi sehingga berakibat pada penyesuaian target menjadi 621 bidang tanah. Sertipikat dimaksud diberikan kepada 26
satker yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat. Program sertipikasi BMN
berupa tanah ini bisa terlaksana dengan peran dan dukungan penuh dari Kanwil
Pertanahan Provinsi Jawa Barat. Apresiasi perlu disampaikan kepada Kantor
Pertanahan dan pihak terkait, meskipun di masa pandemic tetap dapat
menyelesaikan sertipikasi sebelum akhir tahun.
Dalam sambutan penutupnya Kepala Kanwil DJKN Jawa
Barat menyatakan bahwa target sertipikasi tahun
depan akan semakin
banyak dan penuh tantangan, namun tetap
harus optimis menyelesaikan target yang telah
ditetapkan, untuk itu diperlukan komunikasi dan koordinasi yang baik, agar setiap permasalahan
yang muncul dalam proses sertipikasi tersebut dapat segera memperoleh solusi
terbaik.