Bandung – Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Nuning Sri Rejeki
Wulandari menegaskan pentingnya sinergi antara KPKNL Bandung selaku pengelola BMN dengan Satker di lingkungan Kementerian PUPR wilayah
Jawa Barat selaku pengguna BMN, untuk mempercepat penuntasan pelaksanaan revaluasi BMN
Tahun 2018. Hal ini disampaikan Nuning saat memimpin rapat percepatan
pelaksanaan revaluasi BMN tahun 2018 pada satker di lingkungan Kementerian PUPR
wilayah Jawa Barat (Selasa, 24/07/2018).
Rapat percepatan pelaksanaan
revaluasi BMN tahun 2018 pada satker di lingkungan Kementerian PUPR wilayah
Jawa Barat secara khusus diinisiasi oleh Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat dengan
mengundang para pihak terkait, mengingat proses revaluasi BMN satker Kementerian
PUPR, khususnya yang berada di wilayah Jawa Barat mengalami kendala yang cukup
siginifikan berupa ketidaklengkapan data pada formulir yang disampaikan oleh satker, sehingga
tidak dapat ditindaklanjuti oleh KPKNL Bandung dengan penilaian.
Rapat dihadiri oleh pejabat dari
Kantor Pusat Kementerian PUPR, pejabat Direktorat BMN DJKN, Kepala Bidang PKN,
Kepala Bidang Penilaian, dan Kepala Bidang KIHI Kanwil DJKN Jawa Barat, Kepala
KPKNL Bandung beserta staf, serta pejabat/perwakilan dari satker PUPR yang ada di Bandung
seperti BBWS Citarum, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, dan SNVT PJPA Citarum.
“Revaluasi BMN bukan semata tugas Kementerian Keuangan, namun merupakan tugas dari seluruh jajaran K/L untuk bersama-sama menyusun dan menetapkan kembali nilai aset BMN yang dimiliki, agar LKPP tetap mendapat opini WTP dari BPK dengan kualitas yang lebih baik”, demikian tutur Nuning. Dalam arahannya, Nuning meminta
agar seluruh pihak terkait meningkatkan koordinasi dan fokus dalam upaya
penyelesaian revaluasi aset BMN Kementerian PUPR ini, mengingat nilai perolehan BMN
dari Kementerian PUPR cukup signifikan besarnya.
Rapat diakhiri dengan kesepakatan
KPKNL Bandung dan Satker Kementerian PUPR wilayah Jawa Barat untuk secara bersama-sama melakukan pencocokan dan perbaikan data BMN pada formulir yang sudah disampaikan oleh Satker, dan kegiatan ini harus tuntas dalam jangka waktu 2 minggu, agar KPKNL Bandung dapat segera menindaklanjuti dengan penilaian. (naskah : tantri, foto :
okto, bidang KIHI)