Bandung - “Pengurusan piutang negara juga menyimpan
potensi penerimaan negara yang besar,”
ujar Nuning Sri Rejeki Wulandari, Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat dalam sambutannya.
Nuning yang juga menjabat sebagai
Ketua PUPN Cabang Jawa Barat, memimpin rapat PUPN Cabang Jawa Barat yang
diselenggarakan pada Kamis (21/12/2017) di ruang rapat lantai II Kantor Wilayah
DJKN Jawa Barat.
Pada
kesempatan itu, Nuning menyampaikan bahwa paradigma pengurusan piutang negara
masih terbatas pada upaya penagihan, sehingga perlu adanya transformasi
pengurusan piutang negara menjadi pengelolaan piutang negara. Hal ini mengingat
pengurusan piutang negara tidak hanya terbatas pada penyelesaian untuk
mengembalikan uang negara, namun dalam pengurusan piutang negara tersebut juga
menyimpan potensi penerimaan negara yang besar, baik melalui biaya administrasi (biad) maupun melalui pengelolaan jaminan-jaminan
utang tersebut pada Kementerian/Lembaga.
Rapat
PUPN yang dihadiri oleh para anggota PUPN cabang Jawa Barat ini membahas
realisasi hasil pengurusan piutang negara pada di wilayah Jawa Barat dan
rencana target pengurusan piutang negara tahun 2018. Realisasi hasil pengurusan
piutang negara sampai dengan bulan November 2017 pada PUPN cabang Jawa Barat
telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 123,66%.
Untuk rencana target tahun
2018, PUPN Cabang Jawa Barat telah melakukan kompilasi usulan target pengurusan
piutang negara dari masing-masing KPKNL dengan hasil sementara menunjukan
usulan target yang lebih rendah dari tahun 2017. Nuning berharap usulan target
yang telah disampaikan dapat dirapatkan kembali agar target di tahun 2018 dapat
lebih meningkat dibandingkan target 2017 dan target pengurusan piutang negara
tahun 2018 dapat tercapai. (naskah/foto: Okto, Seksi Informasi Bidang
KIHI)