Bandung – Singkat dan tegas rangkuman arahan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati kepada seluruh jajaran Kementerian
Keuangan yang merayakan Peringatan Hari Oeang Ke -71 pada Senin (30/10/2017).
Hari Oeang ke-71 diperingati oleh jajaran Kementerian Keuangan di seluruh
Indonesia dengan acara puncak yaitu Pelaksanaan Upacara Bendera.
Pada Tahun ini, upacara peringatan Hari
Oeang dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89,
dengan tema “Kerja Nyata Membangun
Negeri”. Upacara peringatan Hari Oeang ke-71 di Bandung dilaksanakan oleh
Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat di Lapangan Upacara Gedung Keuangan Negara
Bandung.
Dalam arahannya, Menteri Keuangan meminta kepada seluruh pejabat dan pegawai
Kementerian Keuangan mampu memaknai peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda, yaitu melaksanakan tugas dengan disiplin, jujur, profesional, berintegritas, kompeten, teliti, santun, tulus ,dan penuh pengabdian demi Indonesia yang adil,
makmur dan sejahtera sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Hari Oeang merupakan hari untuk
memperingati penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) untuk pertama kalinya
pada tanggal 30 Oktober 1946. Hari Oeang menjadi momen sejarah yang menjadi
bukti bahwa ORI merupakan alat pemersatu bangsa sekaligus sebagai lambang
identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia. Pada tanggal yang sama ditetapkan pula menjadi hari lahir Kementerian Keuangan, yaitu organisasi
pertama yang dibentuk pemerintah pada awal kemerdekaan. Hal ini menunjukkan pentingnya
keberadaan tugas Kementerian Keuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan Republik Indonesia serta mewujudkan tujuan kemerdekaan Republik
Indonesia yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur, dan menjadi bangsa yang
bermartabat di dunia.
“Kita harus terus fokus membangun APBN yang
kuat dan efektif dalam mencapai target-target pembangunan, fokus memerangi
pemborosan, ketidakefisienan, korupsi dan kebocoran anggaran negara. APBN
adalah uang rakyat yang harus sepenuhnya kembali pemanfaatannya untuk
menciptakan kemakmuran rakyat yang berkeadilan”, demikian arahan Menteri Keuangan yang dibacakan Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I, Yoyok Satiotomo, yang bertindak selaku Inspektur Upacara.
Terpilihnya Indonesia sebagai
tuan rumah Annual Meetings IMF-World
Bank 2018 di Bali, yang akan dihadiri oleh 15.000 peserta dari 189 negara juga
mendapat perhatian khusus dari Menteri Keuangan. Penetapan Indonesia sebagai
tuan rumah menunjukkan kepercayaan dunia atas reputasi dan stabilitas ekonomi,
politik, keamanan serta kemajuan pembangunan Indonesia yang saat ini telah
menjadi middle-income country.
Pelaksanaan Annual Meetings IMF-World Bank 2018 adalah momentum untuk
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kondisi perekonomian Indonesia
stabil dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global. Indonesia telah
menyiapkan serangkaian kegiatan bertajuk Voyage
to Indonesia, yang bertujuan untuk mengoptimalkan manfaat pertemuan
tersebut bagi Indonesia serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia layak
dan siap untuk menjadi tuan rumah Annual
Meetings IMF-World Bank 2018.
Dalam peringatan Hari Oeang ke-71 di
Jawa Barat juga dilaksanakan penyerahan penganugerahan Satya Lencana Karyasatya kepada
para pegawai Kementerian Keuangan yang telah bekerja penuh selama 10 tahun, 20
tahun, dan 30 tahun. Salah satu penerima Satya Lencana Karyasatya tersebut adalah Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa
Barat, Nuning Sri Rejeki Wulandari, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa
Barat. Nuning menerima penghargaan Satya Lencana Karyasatya atas pengabdiannya
bekerja secara penuh selama 20 tahun. (naskah : tantri, foto : dady, Seksi
Informasi Bidang KIHI Kanwil DJKN Jawa Barat)